jual batik tulis solo kualitas terbaik, kain batik tulis solo, kain batik tulis halus, kain batik cap solo, kain batik solo cantik
Jual Batik Tulis Solo
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Searches related to Jual Batik Tulis Solo kayamara
batik tulis solo klasik
harga batik tulis solo kualitas terbaik
batik tulis jogja
harga batik tulis pekalongan
batik tulis pengertian
batik tulis adalah
batik cap
Dengan setoran bulanan yang igan, Fasilitas debet rekening secara kelompok, ipatkan pula hadiah undian di akhir periode. setoran tabungan minimal Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per bulan untuk qurban kambing dan minimal Rp. 1.000,000,00 (satu juta rupiah) per bulan untuk qurban sapi/kerbau Maksimal setoran tabungan per bulan tidak terbatas jangka waktu tabungan selama 12 (dua belas) bulan Pencairan tabungan dalam bentuk uang tunai paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Setoran dapat dilakukan tunai atau debet rekening Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan Fasilitas debet rekening secara kelompok untuk qurban sapi (maksimal 7 orang dalam satu kelompok) Tambahan dana untuk biaya pemotongan qurban di akhir periode tabungan Disediakan hadiah senilai 10 (sepuluh) ekor kambing pada akhir periode. gera buka Tabungan Qurban dan dapatkan tenangan rencana Anda beribadah qurban. ituk informasi lebih lanjut, segera kunjungi Kantor Kospin SA terdekat atau kunjungi www.kospinjasa.com SEKILAS
]]>http://www.indokabana.com/blog/produk-tabungan-batik-nusantara/feed0
Daftar Hotel di Kota Batik Solo
http://www.indokabana.com/blog/daftar-hotel-di-kota-batik-solo?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=daftar-hotel-di-kota-batik-solo
http://www.indokabana.com/blog/daftar-hotel-di-kota-batik-solo#commentsWed, 08 Jul 2015 05:13:29 +0000<![cdata[admina]]></![cdata[admina]]><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]><![cdata[hotel]]></![cdata[hotel]]><![cdata[joko widodo]]></![cdata[joko><![cdata[solo]]></![cdata[solo]]><![cdata[surakarta]]></![cdata[surakarta]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12665<![cdata[^ pramesthi ** hotel & restoran convention center paket meeting paket fullboard rp. 250.000,- s/d rp. 480.000,-/pax fasilitas : > kamar twin sharing > makan pagi > 2 x coffee break > makan siang > ruang meeting- > makan malam dengan fasilitas : lcd & screen, flip chart mini garden, white board, backdrop sound system, […]]]></![cdata[^>
^ Pramesthi ** HOTEL & RESTORAN CONVENTION CENTER PAKET MEETING PAKET FULLBOARD Rp. 250.000,- s/d Rp. 480.000,-/pax Fasilitas : > Kamar Twin sharing > Makan pagi > 2 x Coffee break > Makan siang > Ruang meeting- > Makan malam dengan fasilitas : LCD & Screen, Flip Chart Mini garden, White board, Backdrop Sound system, Satu buah spanduk, Meeting kit PAKET ONEDAY Rp. 90.000,- s/d Rp. 180.000/pax, Fasilitas : > Makan siang/ malam prasmanan > 2 x Coffee break, > Ruang meeting dengan fasilitas : LCD & Screen, White board, Flip Chart Sound system standart, Backdrop, Meeting kit PAKET HALFDAY Rp. 60.000,-s/d Rp.120.000/pax, Fasilitas : > Makan siang/ Malam prasmanan > 1 x Coffee break > Ruang meeting dengan fasilitas : LCD & Screen, yVhlte board, Flip Chart, Soupd system standart, Backdrop, Meeting kit ; ‘ ”S 1 ‘ iHmHI Fasilitas MICE : 1. Hall “ Sasana Pasamuan ” 2. Ada 7 Meeting Room Pilihan 3. Coffee Shop dan Restoran 4. Melayani berbagai Meeting Room Style : Class Room Style, Theatre Style, Round Table, U-Shape Style, etc 5. Ruangan AC, LCD & Screen, Sound System, WEDDING PACKAGE Paket Pernikahan 200 s/d 800 pax Fasilitas : – Gedung ber-AC – Decorasi Gebyog – Ice carving – Meja Penerima Tamu – Sound System – Foto & Video Shooting – Free kamar Suite untuk pengantin – Discount kamar untuk pengiring/ Besan Paket Wisuda/ Akhirussannah 1. Ruang Mewah Ber-AC 2. Sound System 3. LCD & Screen 4. Panggung rendah & tinggi -S»-‘ -.7′ ‘ croup TOjjiijj ufioHapco] PRAMESTHI HEJuSL MICE HOTEL Jl. AYani 101 Kartasura, Sukoharjo ( Solo ) Telp. ( 0271 ) 782277 Fax. ( 0271 ) 784245 JaHe Mann&t Cawtte (Ctika Jamuan Makan) Belajar Sambil Makan aatnya kita percaya diri menghadiri berbagai acara pesta akan yang kita hadiri dengan benar. ada jamuan makan resmi akan dijumpai banyak alat akan dan jenis makanan. Bagaimana cara enggunakan alat dan makan, susunan menu makan ingtepat? ari kita ikutTable Manner Course akan itu Mudah ipi Makan yang Benar? Table Manner di Hotel Pramesthi Meliputi: 1. Pengetahuan tentang Hotel 2. Cara Menata Meja Makan 3. Cara Makan Jamuan Resmi/ International * Appetizer * Soup * Main Course * Dessert * Demitase 4. Cara Melipat Berbagai Macam Napkin 5. Cara Menata Kamar Hotel Plus: ~ Sertifikat ~ B u ku Panduan Paket Wisata untuk Siswa termasuk : – Makan Malam – Makan Pagi – Kamar ‘J)inne% tV Ucwui Santai ilaiijati ‘Simpte AIu mfi di :Hu(l mm Ji.% :7ui6. SM. Jietua Juti irenaae^um 01 /uu ITISiulahjSjgp Semua* Jcvdivc 1. MENU PAKET A > Batter Ballen > Cream of Chicken Soup > Chop Steak Pramesthi with French Fries Sauted Carrot & Bean Cjawuil Alaitaget .Hotel lJ\ame>tfii > Small Salad with Dressing 0„,ama :Uu :Utlh ;,icun6ana !HUumU< > Banana Split „ » mim Banana Split > CofffeeorTea > Ice Water Rp. 60.000,- 2. MENU PAKET B > Risoles Pramesthi > Cream of Asparagus Soup with Roli Bread > Winner Zeincel Black Pepper sauce with Fretieh Fries Sauted Carrot & Bean > Potatos Salad > Cup Danmark > Cofffcc ,01 Tea > Ice Water Rp.ioaooo,- YAYASAN SWARNA ADI MULYA Bagi Mahasiswa yang berprestasi mempunyai kesempatan memperoleh beasiswa antara lain: 1. Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari Dirjen Dikti. 2. Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dari Dirjen Dikti. 3. Seni Budaya dan Olahraga dari Yayasan. SYARAT PENDAFTARAN 1. Mengisi Formulir Pendaftaran. 2. Foto copy STTB/ljazah Paket C yang telah dilegalisir sebanyak 1 lembar. 3. Pas foto berwarna/hitam putih ukuran 3 x 4 =1 lembar 4. Biaya Pendaftaran sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) Tahun Akademik 2015/2016 iihkan rejeki tiap sya Allah tahun d ;rqurban Contact Person: Panitia PMB AMINDO I.Suwito, SE., S.Kom. (0813 2932 1808) 2.Endang Retno Murwani, SS. (081 725 7879) 3. Sri Wahyuni, SE. (0813 2924 5719) Terakreditasi BAN-PT 1. Manajemen Keuangan D.III 2. Manajemen Perusahaan D.III www.kospinjasci.com KOSPIN Kampus AMINDO Jl. Raya Palur Km.05, Telp.0271-821430 Surakarta Senin s/d Jum’at mulai jam 09.00 s/d 18.00 WIB. KriogramiStudi bengawan solo Kampus AMINDO taman Jurug UNS Ke arah Tawangmangu Jl. Raya Palur KAMPUS BUMI BENGAWAN Jl. Raya Palur Km.05 Telp.0271-821430 Surakarta 57772 makam pahlawan
]]>
http://www.indokabana.com/blog/daftar-hotel-di-kota-batik-solo/feed0
Batik Garut Dalam Perkembangannya
http://www.indokabana.com/blog/batik-garut-dalam-perkembangannya?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=batik-garut-dalam-perkembangannya
http://www.indokabana.com/blog/batik-garut-dalam-perkembangannya#commentsWed, 10 Jun 2015 22:19:22 +0000<![cdata[admina]]></![cdata[admina]]><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12609<![cdata[domba garut yang tanduknya khas melingkar hingga ke bawah telinga menjadi inspirasi bagi iman romdiana (43) untuk membuat satu motif batik tulis asii garut jawa barat. pelestari motif batik tulis dari gang gunung kasur jalan ciledug garut kota ini selalu menggali potensi alam garut mulai dari binatang hingga tanaman untuk membuat ratusan motif batik “beken” […]]]></![cdata[domba>Domba Garut yang tanduknya khas melingkar hingga ke bawah telinga menjadi inspirasi bagi Iman Romdiana (43) untuk membuat satu motif batik tulis asii Garut Jawa Barat. Pelestari motif batik tulis dari Gang Gunung Kasur Jalan Ciledug Garut Kota ini selalu menggali potensi alam Garut mulai dari binatang hingga tanaman untuk membuat ratusan motif batik “Beken” yang dikembangkannya.
Merak ibing (burung merak menari) bulu hayam (bulu ayam) mojang (gadis) Pri- angan atau kurung hayam (kmiing ayam) merupakan empat dari sepuluh lebih motif asli Garut yang dikem- bangkan Iman. Ayah beranak satu ini juga mengembangkan turunan motif dari 420 motif batik yang ada di Jawa Barat. Iman hampir hafal di luar kepa- la ke 420 motif yang dikembangkan¬nya itu. Nama Beken itu sendiri merupakan pemberian Ketua Yayasan Batik Jawa Barat Sendy Ramania Dede Yusuf. Semula keluarga Iman menamakan batiknya adalah Buken yang merupa-kan singkatan dari Ibu K Sukaenah ibunya Iman yang meneruskan tradisi batik dari leluhumya. ’’Lebih keren kalau namanya batik beken agar ter- kenal ke mana-mana. Sejak itulah na¬ma Beken kami pakai” kenang Iman saat istri Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf (2008-2013) memberinya nama itu lima tahun lalu. Keluarga Ibu K Sukaenah merupa¬kan satu dari puluhan keluarga yang hingga kini melestarikan tradisi batik garutan sebutan untuk batik asli Ga¬rut. Sejarah batik garut menurut ke¬luarga Sukaenah seperti tertulis da- lam situs Batikgarutku.com merupakan warisan turun temurun dan telah berkembang sebelum masa kemerde- kaan. Setelah kemerdekaan batik ga¬rut makin populer dengan sebutan batik tulis garutan dan mengalami masa jaya tahun 1967-1985.
Seiring dengan berbagai keterbatas- an mulai dari bahan baku kain dasar modal dan lemahnya pemasaran ke- giatan para penerus atau generasi ba¬tik garut mengalami pasang surut. Ditambah munculnya persaingan cu- kup kuat dari produsen batik lain yang menggunakan teknik modern seperti mesin printing aktivitas pelestari batik tradisional makin tersisih.
Potensi batik tradisional tumbuh kembali setelah mendapat angin segar dari ’’tradisi batik Jumat” yakni peng- gunaan seragam batik oleh para karya- wan terutama pegawai negeri sipil. Kondisi itu juga mengimbas pada usa- ha batik tulis Garut asli yang digeluti keluarga Ibu K Sukaenah.
Dari alam Garut
Iman mencoba tampil dengan membuat motif batik asli Garut dan mengembangkan motif yang sudah ada di pasaran. Lagi pula Teh Ani putri sulung Ibu K Sukaenah yang juga kakak Iman lebih tertarik menjualkan batik ”Saya hanya bertugas menunggui stan dan menjual batik kepada pengunjung. Yang membuat termasuk merancang motifnya adalah adik saya Iman” ujar Teh Ani saat mengikuti pameran di halaman pendopo Kabu- paten Garut awal Mei lalu. Menurut Teh Ani adiknya lebih cepat memahami dan membuat motif batik jika ada orang memesan. Di kalangan pembatik tulis batik sering diartikan ’’menulis titik’ yang diambil dari gabungan kata amba dan titik dalam bahasa Jawa. Zaman da- hulu batik hanya ditulis dan dilukis menggunakan daun lontar dengan motif yang dominan adalah binatang dan tumbuhan. Corak batik sendiri mempunyai filosofi dari setiap daerah itu berasal sehingga setiap daerah mempunyai motif dan corak yang ber- beda.
Begitu pula batik-batik yang dikem- bangkan Iman adalah motif yang berasal dari alam sekitar Garut. Keteram- pilan membuat motif batik awalnya hanya belajar sendiri. Iman tidak belajar khusus batik dari sekolah for¬mal karena pendidikanya hanya sam- pai di SMP. Namun ia ’’dikuliahkan” untuk mendalami berbagai motif batik oleh sejumlah instansi di Garut se¬perti Dinas Perindustrian atau Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Me- nengah .karena melihat keterampilan mem¬buat motif batik yang dimiliki anak kedua Ibu K Sukaenah ini. Bertahun- tahun hasil pelatihan itu diperlukan untuk melatih para pembatik lain yang masih memproduksi batik tulis di ka- bupaten ini. Kini tugas Iman selain membuat motif batik untuk dikembangkan oleh keluarganya juga melatih pembatik tradisional yang ada di lingkungan Kabupaten Garut. Di rumahnya se- kitar 20 potong batik tulis diproduksi setiap bulannya yang cara pembuatannya mengguna¬kan tangan dan dihiasi dengan corak dan tekstur tertentu. Waktu pengerja- annya memakan waktu rata-rata satu bulan per potong dan dijual sekitar Rp 15 juta per potong. Untuk mengenalkan batik tradi¬sional ini keluarga Iman kerap meng- ikuti berbagai pameran baik yang di- selenggarakan pemerintah daerah dan mal. Pamerannya berkeliling mulai dari Garut Bandung Jakarta hingga ke Bali. ’’Kami pemah diikutsertakan pameran di Istana Negara di Jakarta” ungkapnya.Keluarga ini juga menerima pe- sanan motif batik sesuai keinginan pemesannya. Biasanya pemesan mem- bawa gambar tertentu untuk dibu- atkan kain batiknya. Iman lalu meng- gambar dan merancang motifnya ke- mudian pembatik menuliskan motif itu pada kain. Motif-motif batik jenis ini biasanya eksklusif karena tidak ada persamaannya di pasaran. Awal Mei lalu misalnya Iman men- dapat pesanan membuat batik bermo- tifkan putri keraton dari Yogyakarta. Motif putri keraton itu ingin dibuat- kan dengan batik garutan. Setelah bergelut dengan pembuatan batik selama lebih dari 25 tahun Iman juga membuat model baju batik yang coraknya divariasikan atau diberi sen- tuhan kreatif sesuai perkembangan mode terkini. Ini didasarkan pada fungsi kain batik yang makin meluas. Batik tidak hanya digunakan pemakai- nya untuk menghadiri acara resmi dan tertentu tetapi biasa digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti menjadi salah satu seragam keija pada hari Kamis atau Jumat. Bahkan tidak sedikit pihak dan ko- munitas batik secara terus-menerus mencanangkan penggunaan batik. Tentu saja Iman bersukacita’Tcarena semaneat ini sancat memhantii iimra Semakin tinggi sebuah pohon maka semakin kencang angin yang menerpanya. Pepatah ini berlaku bagi Sri Karmini Kepala Sekolah SDN Keputran 06 Pekalongan. Jabatan kepala sekolah yang ia emban menjadi pencapaian atas kariernya selama menjadi guru sekaligus tantangan baru baginya.
]]>
http://www.indokabana.com/blog/batik-garut-dalam-perkembangannya/feed0
Desa wisata batik suci alya sragen
http://www.indokabana.com/blog/desa-wisata-batik-suci-alya-sragen?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=desa-wisata-batik-suci-alya-sragen
http://www.indokabana.com/blog/desa-wisata-batik-suci-alya-sragen#commentsFri, 20 Mar 2015 11:40:22 +0000<![cdata[indokabana batik]]></![cdata[indokabana><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12143<![cdata[wisata batik suci alya • latar belakang • paket wisata yang ditawarkan • keunggulan • fasilitas 1) latar belakang paketwista batik inimerupakanpaketwisataminatkhususdenganmengangkattemamengenal batik tulislebihdekatsebagaiwarisanbudaya yang adiluhung.siapatakkenalmakataksayang.untukituayokenaliprodukbangsasendiri yang terciptadaritangananaknegri. 2) paket wisata yang ditawarkan para pengunjungdiberikesempatanbelajarmembatiksecaralangsungmeliputi, belajarmembuat motif padakain yang akandibatik,membatikpadakaindengancanting,mewarnaihinggaselesai.selainitupengujungjugabisamelihat proses pembuatan batik printing. 3) keunggulan 1.wisatawanakanmendapatkanpengalamandanpengetahuantentang batik tulis. 2.lokasi wisata yang terletak di masarankabsragen […]]]></![cdata[wisata>WISATA BATIK SUCI ALYA
• LATAR BELAKANG
• PAKET WISATA YANG DITAWARKAN
• KEUNGGULAN
• FASILITAS
1) LATAR BELAKANG
Paketwista batik inimerupakanpaketwisataminatkhususdenganmengangkattemamengenal batik tulislebihdekatsebagaiwarisanbudaya yang adiluhung.Siapatakkenalmakataksayang.untukituayokenaliprodukbangsasendiri yang terciptadaritangananaknegri.
2) PAKET WISATA YANG DITAWARKAN
Para pengunjungdiberikesempatanbelajarmembatiksecaralangsungmeliputi, belajarmembuat motif padakain yang akandibatik,membatikpadakaindengancanting,mewarnaihinggaselesai.Selainitupengujungjugabisamelihat proses pembuatan batik printing.
3) KEUNGGULAN
1.wisatawanakanmendapatkanpengalamandanpengetahuantentang batik tulis.
2.lokasi wisata yang terletak di masarankabSragen yang merupakankawasandesawisatabatik.Suasanapedesaan yang masihasri,alami,tenangjauhdarikebisingankotamerupakandayatariktersendiri.jikainginmenikmatialamdesa yang sejukpengunjungbisadatang sore ataupagihari.
3.Berbelanja batik langsungdaripengrajin.galeribatik yang didesainmenyatudenganrumahtinggal,mengajakandasaatberbelanjaserasadirumahsendiri.
4) FASILITAS
Praktekmembatik
Pengetahuanpembuatan batik tulis
Snack
Welcome drink
Batik Guide
Hasilkaryabisa di bawapulang
Refreshingaladheso
“DesaWisata Batik”
Jati, Rt 06 B/01,Pilang,Masaran, Sragen
Telp.0271-802839
]]>http://www.indokabana.com/blog/desa-wisata-batik-suci-alya-sragen/feed0
EKSPORT BATIK MEMERLUKAN KEAHLIAN TOEIC
http://www.indokabana.com/blog/eksport-batik-memerlukan-keahlian-toeic?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=eksport-batik-memerlukan-keahlian-toeic
http://www.indokabana.com/blog/eksport-batik-memerlukan-keahlian-toeic#commentsThu, 19 Mar 2015 10:52:46 +0000<![cdata[indokabana batik]]></![cdata[indokabana><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]><![cdata[eksport]]></![cdata[eksport]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12141<![cdata[rencana pengajaran toeic untuk persiapan eksport batik indonesia. 700 (agustus 2006) buku teks: 1. pemimpin pasar (atas-intermediate – 1 setengah) 2. market leader praktek file (atas-intermediate – 1 setengah) 3. 7 tes praktek untuk tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia (prentice hall, v . 1 & 2) 4. oxford tes praktek untuk tes toeic […]]]></![cdata[rencana>RENCANA PENGAJARAN TOEIC UNTUK PERSIAPAN EKSPORT BATIK INDONESIA.
700 (agustus 2006) buku teks: 1. Pemimpin pasar (atas-intermediate – 1 setengah) 2. Market leader praktek file (atas-intermediate – 1 setengah) 3. 7 tes praktek untuk tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia (prentice hall, v . 1 & 2) 4. Oxford tes praktek untuk tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia (vol 1 dan 2) 5. Tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia (longman, advanced) kursus panjang:. 14 minggu, 5 hari seminggu, 3 jam nb hari: semua guru yang bekerja dengan ini kelas yang dibutuhkan untuk menutupi hati-hati bagian dari tulisan di setiap unit karena kita tidak menggunakan buku teks yang terpisah untuk menulis. Semua poin menulis dalam buku teks ini sangat diperlukan bagi kehidupan kerja masa depan siswa. Terima kasih atas kerjasamanya. Minggu guru bahan isi 1 lt (2) lt (2) lt (1) market leader (buku course) unit
KOMUNIKASI TES TOEIC UNTUK PERSIAPAN EKSPORT BATIK INDONESIA.
Menulis bisnis apa yang membuat seorang komunikator yang baik? Masalah komunikasi kata-kata untuk menggambarkan komunikator yang baik dan buruk pemecahan masalah pada menulis telepon: tes praktek memo dan uji 1 (prentice hall, vol.1) 2 lt (2) lt (2) lt market leader unit 2: marketing internasional tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: bisnis menulis diskusi merek internasional pemasaran kolokasi multi -word kata kerja brainstorming penulisan: tes memo 2 dan 3 (prentice hall, vol 1.) 3 lt (2) lt (2) lt (1) pemimpin pasar unit 3: membangun hubungan tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia : menulis bisnis diskusikan hubungan bisnis dan melakukan hubungan kuis pemasaran jaringan diskusikan cara untuk mempromosikan menulis loyalitas pelanggan: surat penjualan tes 4 dan 5 (. Prentice hall, vol 1) 4 lt (2) lt (2) lt (1) pemimpin pasar unit 4: tes sukses toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: bisnis menulis mendefinisikan kesuksesan belajar dari kesalahan negosiasi menulis: press release atau surat uji 6 (. Prentice hall, vol 1) dan uji praktek (. Prentice hall, vol 2) 5 lt (2) lt (2 ) lt (1) pemimpin pasar unit 5: kepuasan kerja tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: menulis bisnis diskusikan motivasi dan melakukan kuis pada stres fringe manfaat kata untuk menggambarkan faktor-faktor motivasi penanganan situasi sulit menulis: pedoman tes 1 dan 2 (prentice hall, vol. 2) 6 lt (2) lt (2) lt (1) pemimpin pasar unit 6: risiko tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: menulis bisnis diskusikan risiko sehari-hari dan risiko dalam risiko bisnis dari globalisasi mencapai menulis perjanjian: laporan tes 3 dan 4 (prentice hall, vol . 2) 7 lt (2) lt (2) lt (1) pemimpin pasar unit 7: e-commerce revisi unit a toeic untuk persiapan eksport batik indonesia tes menulis bisnis diskusikan penggunaan internet menggunakan net istilah internet presentasi menulis: tes memo 5 dan 6 (prentice hall, vol 2.) 8 lt (2) lt (2) lt (1) pemimpin pasar unit 8: tim membangun tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: bisnis menulis lakukan kuis tentang berpikir gaya teaming sukses bekerja menyelesaikan konflik lihat cara-cara meningkatkan kinerja menulis tim penjualan: surat uji 1 dan 2 (longman) 9 lt (2) lt (2) lt (1) pemimpin pasar unit 9: meningkatkan pembiayaan tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: menulis bisnis cara meningkatkan start-up bisnis uang pembiayaan keuangan istilah menulis: e-mail tes 3 dan 4 (longman) 10 lt lt (3) lt market leader unit 10: customer service tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: menulis bisnis orang mengeluh tentang keluhan pelanggan penanganan keluhan prioritaskan dan menangani keluhan menulis: memo tes 1 dan 2 (oxford, vol.1) 11 lt (2) lt (2) lt (1) pemimpin pasar unit 11: tes krisis manajemen toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: menulis bisnis kapan masalah krisis? Crash maskapai mengajukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit mengelola krisis lebih menulis software bajakan: laporan tes 3 dan 4 (oxford, vol 1.) 12 lt (2) lt (2) lt (1) pemimpin pasar satuan 12: gaya manajemen tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: bisnis menulis do dan tidak boleh dilakukan bagi manajer siapa yang akan anda lebih suka bekerja untuk? Kualitas manajemen menempatkan orang nyaman menilai umpan balik dari karyawan untuk meningkatkan gaya manajemen menulis: menit aksi tes 1 dan 2 (oxford, vol 2.) 13 lt (2) lt (2) lt (1) pemimpin pasar satuan 13: pengambilalihan dan merger tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: menulis bisnis pro dan kontra dari pengambilalihan dan merger mengapa merger gagal kata-kata untuk menggambarkan pengambilalihan dan merger meringkas dalam presentasi diskusikan risiko pengambilalihan dan mempertimbangkan untuk membuat menulis akuisisi baru: laporan tes 3 dan 4 (oxford, vol.2) 14 lt (2) lt (2) lt (1) pemimpin pasar unit 14: masa depan bisnis tes toeic untuk persiapan eksport batik indonesia: prediksi menulis bisnis pribadi produk dan jasa masa depan menggambarkan masa depan mendapatkan informasi yang tepat lihatlah tren dan meningkatkan profitabilitas sebuah department store penulisan: laporan ulasan
]]>
http://www.indokabana.com/blog/eksport-batik-memerlukan-keahlian-toeic/feed0
BATIK MEMBERIKAN SUMBANGSIH PADA NEGARA
http://www.indokabana.com/blog/batik-memberikan-sumbangsih-pada-negara?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=batik-memberikan-sumbangsih-pada-negara
http://www.indokabana.com/blog/batik-memberikan-sumbangsih-pada-negara#commentsWed, 18 Mar 2015 10:36:25 +0000<![cdata[indokabana batik]]></![cdata[indokabana><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]><![cdata[kain]]></![cdata[kain]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12136<![cdata[beban utang luar negeri negara makin a. indonesia menanggung bebanbanyak ekonomi dan keuangan sebesar 15 keadaan ekonomi indonesia terpuruk m dan utang dalam negeri 2 8 m 1 9 pembuatan kain batik female daily kain batik fuji partai besar (iklan) partai sosialis indonesia (psi) didukung oleh kaum intelektual jakarta dan kalangan tentara pusat. psi […]]]></![cdata[beban>Beban utang luar negeri negara makin a. Indonesia menanggung bebanbanyak ekonomi dan keuangan sebesar 15 keadaan ekonomi Indonesia terpuruk M dan utang dalam negeri 2 8 M 1 9 PEMBUATAN KAIN BATIK FEMALE DAILY KAIN BATIK FUJI PARTAI BESAR (IKLAN)
Partai Sosialis Indonesia (PSI) didukung oleh kaum intelektual Jakarta dan kalangan tentara pusat. PSI berpengaruh di kalangan pejabat tinggi pemerintahan. Partai Murba didukung oleh kaum komunis nasional yang mengagumi Tan Malaka. Partai Kristen dan Partai Katolik didukung oleh umat Kristen dan Katolik. Partai Masyumi mewakili kepentingan politik Islam dan merupakan partai terbesar di Indonesia. Di dalam tubuh Masyumi terjadi perpecahan antara kaum muslim tradisional dan modern. Di bawah pimpinan Wachid Hasyim NU keluar dari Masyumi pada tahun 1952 dan berubah menjadi partai sendiri. Partai Nasional Indonesia (PNI) dianggap partai terbesar kedua dengan basis utama di kalangan birokrat dan pegawai kantor. PNI mendapat simpati dari masyarakat muslim abangan di pedesaan Jawa karena PNI dianggap sebagai Partai Soekarno. Selain itu PNI juga mendapat dukungan dari daerah¬daerah Kristen di luar Jawa dan Bali yang menganut agama Hindu. Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada awalnya basis PKI adalah kaum buruh politik perkotaan dan perusahaan pertanian yang diorganisasikan melalui federasi serikat SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia). Namun partai ini kemudian melebarkan sayapnya ke sektor-sektor kemasyarakatan yang lain seperti kaum tani. Persaingan antarpartai di masyarakat dapat kita ketahui menjelang pemilihan umum pertama tahun 1955. Dalam usaha mendapatkan dukungan massa yang lebih banyak maka mereka menggunakan daya tarik ideologis yang dapat meningkatkan ketegangan-ketegangan masyarakat di desa-desa. Para aktivis partai Islam di tingkat daerah menghendaki sebuah negara yang berdasarkan pada hukum Islam. Sementara itu PNI dan PKI berusaha mengaitkan Masyumi dengan Darul Islam. Setelah selama hampir dua tahun terjadi kekacauan politik maka pada tahun 1955 diadakan pemilihan umum pertama. Akhirnya hasil pemilu tahun 1955 didominasi oleh Masyumi PNI NU dan PKI. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (yang merupakan koalisi antara PNI Masyumi dan NU) berkuasa setelah Kabinet Burhanuddin Harahap jatuh. Sementara itu PKI sebagai partai oposisi. Ketika Soekarno mengumumkan akan membentuk DPR-GR PSI Masyumi beberapa tokoh NU Parkindo Partai Katolik Liga Muslim dan IPKI membentuk Liga Demokrasi untuk menentangnya. Namun liga ini tidak bertahan lama. DPR-GR pun terbentuk dan anggotanya tidak ada yang berasal dari Masyumi dan PSI. Komposisi anggota DPR-GR itu terdiri atas golongan nasionalis Islam dan komunis. Persatuan antara nasionalis Islam dan komunis sudah lama dikehendaki Soekarno. Hal ini kemudian dituangkan dalam doktrin Nasakom. Doktrin ini menunjukkan bahwa ketiga paham tersebut akan sama¬sama berperan dalam pemerintahan. Namun dalam perkembangannya ketika para menteri yang berasal dari PKI akan dimasukkan ke dalam kabinet pihak militer tidak menyetujuinya. Berdasarkan hal ini maka dapat dikatakan bahwa pada masa itu terjadi persaingan antara pihak militer PKI dan Soekarno. Bab 4 Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 99 Soal-Soal Latihan A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Setelah berakhirnya RIS dasar negara yang digunakan negara Indonesia adalah … . a. UUD 1945 c. UUD RIS b. UUDS 1950 d. UUDS 1945 2 . Sistem multipartai mulai diberlakukan di Indonesia sejak dikeluarkannya Maklumat Pemerintah pada tanggal …. 3 Oktober 1945 14 Oktober 1945 3 November 1945 14 November 1945 3 .
KAIN BATIK FOR SALE KAIN BATIK FASHION INI PROMO (IKLAN)
Kabinet pertama yang berkuasa setelah Indonesia menganut Demokrasi Liberal adalah … . Kabinet Sukiman Kabinet Ali Sastroamijoyo Kabinet Natsir Kabinet Wilopo 4 . Pemilihan umum pertama tahun 1955 terjadi pada masa kabinet … . Ali Sastroamijoyo I Natsir Ali Sastroamijoyo II Burhanuddin Harahap 5 . Tujuan Pemilu tahun 1955 yaitu … . untuk memilih anggota DPR dan Dewan Konstituante untuk memilih presiden dan wakil presiden untuk memilih pemimpin kabinet yang baru untuk memilih anggota DPR dan MPR 6 . Partai politik yang mendapat suara terbanyak dalam Pemilu I tahun 1955 adalah … . a. Masyumi c. PNI b. PKI d. NU 7 . Berikut ini adalah isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kecuali … . pembubaran konstituante pembubaran DPR berlakunya kembali UUD 1945 tidak berlakunya UUDS 1950 8 . Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dipimpin oleh … . Westerling c. Soumokil Andi Azis d. A.E. Kawilarang 9 . Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang menyimpang dengan condong ke Blok Barat terjadi pada masa … . Kabinet Ali Kabinet Burhanuddin Harahap Kabinet Wilopo Kabinet Sukiman 1 0 . Kabinet Djuanda sering disebut juga zaken kabinet sebab … . komposisi dalam kabinet ber-dasarkan hasil Pemilu komposisi kabinet terdiri atas orang-orang yang ahli dalam bidangnya anggota kabinet merupakan koalisi dari beberapa partai Kabinet Djuanda memerintah paling lama jika dibandingkan dengan kabinet lainnya 1 1 . Salah satu prestasi yang diraih Kabinet Ali Sastroamijoyo I adalah … . penyelenggaraan Pemilu I perjuangan pembebasan Irian Barat penyelenggaraan Konferensi Asia -Afrika hubungan yang harmonis antara sipil dan militer 1 2 . Untuk menangani masalah perekono-mian pada masa Demokrasi Terpimpin pemerintah menerapkan Rencana Sumitro yang direalisasikan dengan … memberi bantuan kepada pengusaha pribumi pembangunan industri dasar meningkatkan sektor perdagangan menekan perekonomian golongan Cina 3 . Sistem pemerintahan RI setelah kembali ke bentuk negara kesatuan adalah … . sistem parlementer sistem presidensiil sistem monarki sistem semiparlementer 1 4 . Faktor pendorong Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah … . banyaknya pergolakan di daerah-daerah sering terjadinya pergantian kabinet ingin menyelamatkan negara dari situasi yang genting kegagalan dewan konstituante menyusun UUD baru 1 5 . Pada masa Demokrasi Liberal sering terjadi pergantian kabinet hal ini disebabkan … . banyaknya gejolak politik yang membuat kacau keadaan adanya persaingan yang tidak sehat antarpartai politik kabinet yang bertugas tidak me¬miliki keahlian kinerja pemerintah kurang mendapat dukungan dari partai politik 1 6 . Kehidupan politik di masa Demokrasi Liberal adalah … . bebas mendirikan partai politik bebas berdemokrasi sering terjadi gejolak politik bebas mengembangkan sumber daya alam 1 7 . Pemilu tahun 1955 dianggap sebagai pemilu yang paling demokratis di¬bandingkan pemilu-pemilu sesudahnya hal ini disebabkan … . rakyat bebas memilih sesuai kehendaknya tanpa ada tekanan dari pihak manapun banyak partai yang ikut di dalamnya pelaksanaan pemilu berlangsung di seluruh tanah air adanya UU yang menjamin pelak-sanaan pemilu Bab 4 Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 101 1 8 . DPR dan Dewan konstituante hasil b. Letkol D.S. Somba pemilu I ternyata tidak mampu menjalan-c. Letkol Barlian kan tugasnya dengan baik sebab … . d. Letkol M. Simbolon a. muncul pergolakan di daerah-daerah 2 0 . Sesudah pengakuan kedaulatan pada partai-partai politik lebih me-tanggal 27 Desember 1949 kehidupan mentingkan kepentingan kelompok-perekonomian di Indonesia semakinnya daripada kepentingan rakyat buruk.
KAIN FLANEL BATIK JUAL KAIN BATIK FACEBOOK MEMBERIKAN SUMBANGSIH DALAM MENANGGUNG HUTANG NEGARA INDONESIA (IKLAN)
Hal ini karena … . beban utang luar negeri negara makin a. Indonesia menanggung bebanbanyak ekonomi dan keuangan sebesar 15 keadaan ekonomi Indonesia terpuruk M dan utang dalam negeri 2 8 M 1 9 . Gerakan Permesta di Sulawesi Utara b. situasi politik tidak menentu dipimpin oleh … . c. adanya Agresi Militer Belanda II Letkol Ventje Sumual d. banyaknya pergantian kebinet B. Jawablah dengan singkat dan benar! 1 . Apa nama kabinet yang berhasil menyelenggarakan KAA di Bandung tanggal 18 – 24 April 1955? Apa nama kabinet yang berhasil menetapkan ZEE? Apa yang dimaksud zaken kabinet? 4 . Sebutkan kabinet-kabinet yang pernah berkuasa di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal! Sebutkan operasi-operasi yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menumpas pemberontakan PRRI! Sebutkan partai-partai yang muncul sejak dikeluarkannya Maklumat Pemerintah 3 November 1945! Mengapa Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959? Masa Demokrasi Liberal di Indonesia memunculkan beberapa prestasi dan kemelut politik. Apa saja prestasi dan kemelut politik yang terjadi di masa ini? Jelaskan sisi negatif dan positif sistem multipartai yang diterapkan di Indonesia! Pada masa pasca penyerahan kedaulatan keadaan ekonomi di Indonesia semakin memburuk. Jelaskan menurut pendapat kalian tentang hal-hal yang menyebabkan semakin memburuknya perekonomian Indonesia tersebut! Peta Konsep BAB 5 PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA Dampak perubahan sosial budaya Tipe-tipe perilaku dalam menyikapi perubahan PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA Pendahuluan Sebagai makhluk sosial manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain. Hal inilah yang menimbulkan adanya dinamika kehidupan. Cobalah perhatikan kehidupan masyarakat yang ada di sekitar kalian. Dalam berbagai hal terdapat keadaan yang menunjukkan situasi perbedaan antara situasi pada waktu tertentu dengan waktu sesudahnya. Tanyakan pula pada orang tua atau kakek nenek kalian apa saja perubahan yang terjadi dalam sejarah perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa kita sampai sekarang ini? Tentu situasi waktu perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan berbeda dengan waktu sekarang. Pada masa perjuangan untuk melakukan aktivitas sehari-hari sangat terbatas. Mengapa? Karena setiap orang diliputi rasa takut tertekan dan tidak bebas di bawah penjajahan bangsa asing. Namun sekarang kita bebas untuk melakukan segala kegiatan memenuhi kebutuhan tidak ada tekanan atau perasaan takut pada masa pembangunan ini. Jika hal itu terjadi berarti masyarakat tersebut telah mengalami perubahan. Perubahan dapat terjadi pada semua sendi kehidupan masyarakat antara lain sosial budaya ekonomi hukum dan lain-lain. Perubahan yang terjadi di masyarakat dapat menuju ke arah kemajuan (progressif) dan menuju ke arah kemunduran (regresif). Perubahan sosial akan berdampak pada perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial budaya pun bervariasi tergantung dari respon masing-masing mengenai dampak yang akan ditimbulkannya. Pembahasan pokok-pokok materi yang akan kalian pelajari berikut ini akan membuat kalian mampu menyikapi dan berperilaku positif terhadap perubahan sosial budaya yang terjadi. Pengertian Perubahan Sosial Budaya Setiap kehidupan masyarakat atau manusia senantiasa mengalami perubahan. Perubahan-perubahan pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang wajar oleh karena setiap manusia mempunyai kepentingan yang tak terbatas. Perubahan-perubahan akan tampak setelah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang lama dapat dibandingkan dengan tatanan dan kehidupan masyarakat yang baru. Contohnya pada masyarakat desa memiliki rasa solidaritas rasa kekeluargaan dan semangat gotong royong yang tinggi dibandingkan kehidupan sosial masyarakat perkotaan yang cenderung individualis dan materialistis. 1. Pengertian Perubahan Sosial Setiap manusia dalam hidup bermasyarakat akan mengalami perubahan. Perubahan dapat terjadi pada berbagai sendi kehidupan di masyarakat salah satunya adalah perubahan di bidang sosial. Perubahan sosial tidak selalu berarti kemajuan tapi juga dapat berupa kemunduran. Berikut ini beberapa pengertian perubahan sosial menurut beberapa ahli sosiologi dan antropologi. a. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi Mereka berpendapat bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga¬lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
]]>http://www.indokabana.com/blog/batik-memberikan-sumbangsih-pada-negara/feed0
BATIK PEMERINTAHAN INDONESIA 17 SEPTEMBER 1963
http://www.indokabana.com/blog/batik-pemerintahan-indonesia-17-september-1963?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=batik-pemerintahan-indonesia-17-september-1963
http://www.indokabana.com/blog/batik-pemerintahan-indonesia-17-september-1963#commentsWed, 18 Mar 2015 10:30:23 +0000<![cdata[indokabana batik]]></![cdata[indokabana><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]><![cdata[kain]]></![cdata[kain]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12135<![cdata[pada akhir tahun 1963 pemerintah indonesia menyatakan dukungannya terhadap perjuangan rakyat kalimantan utara dalam melawan neokolonialisme inggris. 17 september 1963 pemerintah indonesia memutuskan hubungan diplomatik menggunakan kain batik encim cirebon kain batik f (iklan) 17 september 1963 pemerintah indonesia memutuskan hubungan diplomatik antara kedua negara. 2) pemerintah ri pada tanggal 2 september 1963 memutuskan hubungan […]]]></![cdata[pada>Pada akhir tahun 1963 pemerintah Indonesia menyatakan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Kalimantan Utara dalam melawan Neokolonialisme Inggris.
17 September 1963 pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik antara kedua negara. 2) Pemerintah RI pada tanggal 2 September 1963 memutuskan hubungan ekonomi dengan Malaya Singapura Serawak dan Sabah. Sumber: Encarta Encyclopedia 2006 Gambar 4.6 Perdana MenteriMalaya Tengku Abdul Rahman. Bab 4 Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 93 3) Pada akhir tahun 1963 pemerintah Indonesia menyatakan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Kalimantan Utara dalam melawan Neokolonialisme Inggris. 4) Pada tanggal 3 Mei 1964 Presiden Soekarno mengeluarkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya: a) perhebat ketahanan revolusi Indonesia; dan b) bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya Singapura Sabah Serawak dan Brunei untuk memerdekakan diri dan menggagalkan negara boneka Malaysia. Usaha-usaha ini kemudian ditindaklanjuti dengan operasi militer yang diberi nama Operasi Siaga. Operasi ini berupa penyusupan pasukan Indonesia ke wilayah Malaysia di Semenanjung Malaya dan Kalimantan Utara. Usaha untuk menggagalkan pembentukan negara Federasi Malaysia ini akhirnya terhenti karena di dalam negeri Indonesia muncul pemberontakan PKI sehingga seluruh kekuatan dalam negeri dipusatkan untuk menumpas pemberontakan PKI. Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia ternyata membawa dampak yang buruk bagi Indonesia. Hubungan internasional Indonesia semakin sempit karena terbatas dengan negara Blok Timur (komunis) seperti RRC Uni Soviet dan Korea Utara. Selain itu rasa simpati Malaysia terhadap Indonesia hilang dan Indonesia mengalami kerugian materi cukup besar karena untuk biaya konfrontasi. c. Indonesia Keluar dari PBB Di tengah situasi konflik antara Indonesia dan Malaysia Malaysia dicalonkan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Dalam hal ini pemerintah RI tidak menyetujui. Ketidaksetujuan pemerintah Indonesia itu diungkapkan dalam pidato Presiden Soekarno pada tanggal 31 Desember 1964 yang pada intinya menyatakan ketidakpuasan Indonesia terhadap organisasi dunia tersebut dan menginginkan agar PBB dirombak. Pada tanggal 7 Januari 1965 Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Keputusan PBB ini membuat Indonesia menyatakan diri keluar dari PBB. Pernyataan resmi keluarnya Indonesia dari keanggotaan PBB disampaikan melalui surat Menteri Luar Negeri Dr. Subandrio tanggal 20 Januari 1965. Dalam surat itu ditegaskan bahwa Indonesia secara resmi keluar dari PBB pada tanggal 1 Januari 1965. Dalam perkembangan selanjutnya sikap pemerintah Indonesia keluar dari keanggotaan PBB ternyata tidak memberikan manfaat kepada Indonesia sendiri. Indonesia semakin jauh dari percaturan politik internasional. Hal ini justru merugikan Indonesia karena hubungan internasional hanya terbatas dengan negara-negara tertentu saja. 5. Kehidupan Ekonomi Pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Setelah Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 keadaan perekonomian Indonesia bukannya bertambah baik bahkan terjadi inflasi yang cukup besar. Dalam rangka membendung inflasi pemerintah melakukan tindakan moneter berikut ini.
Pemerintah mengeluarkan Perpu No. 2 Tahun 1959 yang bertujuan untuk mengurangi banyaknya uang yang beredar. Caranya nilai uang kertas pecahan Rp50000 dan Rp1.00000 yang ada dalam peredaran pada saat berlakunya peraturan itu diturunkan masing-masing menjadi Rp5000 dan Rp10000. Pemerintah mengeluarkan Perpu No. 3 Tahun 1959 tentang pembekuan sebagian dari simpanan pada bank-bank yang dimaksudkan untuk mengurangi banyaknya uang dalam peredaran terutama di tahun 1957 dan 1958. Pemerintah mengeluarkan Perpu No. 6 Tahun 1959 tentang ketentuan bahwa bagian uang lembaran Rp1.00000 dan Rp50000 yang masih berlaku harus ditukar dengan uang kertas bank baru sebelum tanggal 1 Januari 1960. Dengan tindakan-tindakan moneter tersebut pemerintah mengharapkan akan dapat mengendalikan inflasi dan mencapai keseimbangan serta kemantapan moneter dengan menghilangkan excess liquidity dalam masyarakat. Akan tetapi tindakan-tindakan moneter yang dilakukan pemerintah tersebut tidak mencapai sasarannya karena pemerintah tidak mempunyai kemauan politik untuk menahan diri dalam pengeluaran-pengeluarannya. Dalam hal ini pemerintah melaksanakan proyek mercusuar yaitu Ganefo (Games of the New Emerging Forces) dan Conefo (Conference of the New Emerging Forces). Untuk melaksanakan proyek tersebut pemerintah harus mengadakan pengeluaran yang setiap tahun semakin besar sehingga inflasi semakin tinggi. Keterpurukan ekonomi Indonesia diwarnai juga dengan adanya politik luar negeri di bidang perdagangan dan perkreditan yang pada hakikatnya tidak jauh beda dengan sistem ijon dari petani-petani dan pengusaha-pengusaha kecil. Hanya saja kredit luar negeri ini berskala nasional. Akibat kebijaksanaan kredit luar negeri tersebut utang-utang Indonesia semakin menumpuk ekspor menurun dan devisa pun menipis. Pergolakan Sosial Politik di Indonesia 1. Persoalan Hubungan Pusat dan Daerah Sejak menganut sistem pemerintahan parlementer di Indonesia sering terjadi pergantian kabinet. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan politik di Indonesia karena program kabinet yang telah ditetapkan oleh kabinet yang berkuasa tidak dapat dilaksanakan dengan baik ditambah lagi dengan adanya persoalan-persoalan di daerah yang belum dapat diselesaikan. Persoalan-persoalan daerah yang muncul diantaranya adalah Pemberontakan PRRI dan Permesta yang terjadi masa Kabinet Ali Sastroamijoyo II. Pemberontakan PRRI dan Permesta dilatarbelakangi oleh pertentangan antara pemerintah pusat dan daerah mengenai otonomi serta perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Sikap ketidakpuasan mereka didukung oleh sejumlah panglima angkatan bersenjata. Bab 4 Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 95 a. Pemberontakan PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) Gerakan rakyat
Sumatra yang tergabung dalam Pemberontakan PRRI ini berawal dengan adanya pembentukan dewan-dewan daerah yang melibatkan beberapa panglima angkatan bersenjata. Berikut ini dewan-dewan daerah yang terbentuk. 1) Dewan Banteng di Sumatra Barat yang dibentuk oleh Letnan Kolonel Achmad Husein pada tanggal 20 Desember 1956. 2) Dewan Gajah di Medan yang dibentuk oleh Kolonel Maludin Simbolon pada tanggal 22 Desember 1956. 3) Dewan Garuda di Sumatra Selatan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Barlian pada pertengahan Januari 1957. Pada tanggal 10 Februari 1958 Achmad Husein mengadakan rapat raksasa di Padang dan mengeluarkan ultimatum pada pemerintah pusat. Berikut ini adalah bunyi ultimatum tersebut. 1) Dalam waktu 5 × 24 jam Kabinet Djuanda harus mengundurkan diri dan menyerahkan mandatnya kepada presiden. 2) Mendesak Presiden Soekarno agar menugaskan Moh. Hatta dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk membentuk zaken kabinet. 3) Meminta kepada Presiden Soekarno supaya kembali kepada kedudukannya sebagai presiden konstitusional. Namun ultimatum tersebut tidak dihiraukan oleh pemerintah pusat. Akhirnya pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Husein memproklamasikan “Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai perdana menteri. Dengan proklamasi ini PRRI memisahkan diri dari pemerintah pusat. Untuk mengatasi pemberontakan PRRI pemerintah pusat dengan tegas mengambil tindakan dengan operasi militer yang melibatkan angkatan darat angkatan laut dan dibantu oleh rakyat setempat. Operasi gabungan ini meliputi beberapa operasi penting berikut ini. 1) Operasi 17 Agustus yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani dengan tugas menumpas pemberontakan PRRI di Sumatra Barat. 2) Operasi Sapta Marga yang dipimpin oleh Brigjen Jatikusuma dengan tugas menumpas pemberontakan PRRI di Sumatra Utara. 3) Operasi Sadar yang dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo dengan tugas menumpas pemberontakan PRRI di Sumatra Selatan. 4) Operasi Tegas yang dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution dengan tugas menumpas pemberontakan PRRI di daerah Riau. Secara berangsur-angsur satu per satu tokoh-tokoh pemberontak dapat ditangkap dan wilayah pemberontakan dikuasai. Pada tanggal 29 Mei 1958 Achmad Husein dan pasukannya menyerah. Dengan demikian berakhirlah pem¬berontakan PRRI yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. b. Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) Proklamasi PRRI yang diumumkan pada 15 Februari 1958 di Padang ternyata mendapat sambutan hangat dari rakyat Indonesia bagian Timur. Para tokoh militer di Sulawesi mendukung PRRI di Sumatra dan pada tanggal 17 Februari 1959 Letkol. D.J. Somba (Komandan Daerah Militer Sulawesi Utara dan Tengah) mengeluarkan pernyataan untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat dan mendukung PRRI; kemudian sekelompok militer tersebut kemudian membentuk gerakan yang dinamakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) pada 2 Maret 1957 di Makasar. Gerakan Permesta ini dipimpin oleh Letkol. Ventje Sumual. Untuk menghancurkan gerakan yang nyata-nyata bersifat separatis ini pemerintah pusat mengirimkan pasukan TNI dan menggelar operasi militer yang dinamakan Operasi Merdeka. Operasi ini dipimpin oleh Letkol. Rukminto Hendraningrat. Dalam pelaksanaan operasi ini diketahui ternyata Permesta mendapat bantuan dari negara asing. Hal ini terbukti dengan ditembak jatuhnya pesawat yang dikemudikan A.L. Pope (warga negara AS) pada tanggal 18 Mei 1958 di Ambon. Akhirnya pada bulan Agustus 1958 pemberontakan Permesta dapat dilumpuhkan. 2. Persaingan Ideologis di Kalangan Partai Pasca pengakuan kedaulatan Indonesia menganut sistem kabinet parlementer yang ditandai dengan jatuh bangunnya kabinet silih bergantinya kabinet dalam waktu yang relatif singkat menyebabkan kabinet yang berkuasa tidak dapat melaksanakan programnya karena parlemen sering menjatuhkan kabinet bila kelompok oposisi kuat. Para menteri yang tergabung dalam suatu kabinet pada umumnya di bawah kendali partai politik sehingga kabinet yang berkuasa didominasi partai politik tertentu. Selama periode 1990 – 1999 terhadap tujuh kabinet yang memerintah. Kabinet Natsir berintikan Partai Masyumi dan didukung Partai Sosialis Indonesia (PSI). Kabinet Sukiman merupakan kabinet koalisi antara partai Masyumi dan PNI. Kabinet Wilopo merupakan kabinet koalisi PNI dan Masyumi yang tidak bersemangat untuk bekerja sama. Kabinet Ali Sastroamijoyo I merupakan kabinet PNI yang mendapat dukungan dari NU dan partai-partai kecil. Kabinet Burhanuddin Harahap merupakan kabinet Masyumi yang didukung oleh PSI dan NU. Kabinet Ali Sastroamijoyo II merupakan kabinet koalisi PNI Masyumi dan NU. Kabinet Djuanda merupakan kabinet nonpartai tetapi dalam praktiknya merupakan kabinet koalisi PNI dan NU. Bab 4 Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 97 Kabinet-kabinet tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Adapun anggota-anggota DPR tentu saja mendengar suara partainya. Di dalam susunan DPR ada beberapa fraksi yang anggotanya berasal dari Masyumi dan PNI yang di antara keduanya hampir selalu terdapat ketidakserasian. Apalagi dalam kedua partai itu terdapat kelompok-kelompok yang saling bertentangan. Kondisi parlemen seperti ini memengaruhi kabinet yang berkuasa. Hal ini dapat kita ketahui dari mosi tidak percaya Hadikusumo dari PNI yang akhirnya menjatuhkan Kabinet Natsir. Selain itu partai-partai politik yang berperan dalam pemerintahan tersebut dibentuk oleh para politisi sipil dan menekankan pada
]]>http://www.indokabana.com/blog/batik-pemerintahan-indonesia-17-september-1963/feed0
Batik menghidupkan suasana demokrasi di Indonesia karena setiap warga negara
http://www.indokabana.com/blog/batik-menghidupkan-suasana-demokrasi-di-indonesia-karena-setiap-warga-negara?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=batik-menghidupkan-suasana-demokrasi-di-indonesia-karena-setiap-warga-negara
http://www.indokabana.com/blog/batik-menghidupkan-suasana-demokrasi-di-indonesia-karena-setiap-warga-negara#commentsTue, 17 Mar 2015 10:11:46 +0000<![cdata[indokabana batik]]></![cdata[indokabana><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]><![cdata[kain]]></![cdata[kain]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12133<![cdata[selanjutnya pada tanggal 16 april 1955 panitia pemilu mengumumkan bahwa pemilu dilaksanakan dalam dua tahap. kain batik di bandung kain batik dan tenun (iklan) menghidupkan suasana demokrasi di indonesia karena setiap warga negara berhak berpartisipasi dalam politik diantaranya mengkritik pemerintah menyuarakan pendapat dan mendirikan partai politik. mencegah kekuasaan presiden yang terlalu luas karena wewenang pemerintahan […]]]></![cdata[selanjutnya>Selanjutnya pada tanggal 16 April 1955 panitia Pemilu mengumumkan bahwa Pemilu dilaksanakan dalam dua tahap.
KAIN BATIK DI BANDUNG KAIN BATIK DAN TENUN (iklan)
Menghidupkan suasana demokrasi di Indonesia karena setiap warga negara berhak berpartisipasi dalam politik diantaranya mengkritik pemerintah menyuarakan pendapat dan mendirikan partai politik. Mencegah kekuasaan presiden yang terlalu luas karena wewenang pemerintahan dipegang oleh partai yang berkuasa. Menempatkan kalangan sipil sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam pemerintahan. 2. Pemilihan Umum I Tahun 1955 Pemilihan umum sebenarnya telah dirintis pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo I. Namun karena usia kabinet ini tidak bertahan lama maka dilanjutkan oleh Kabinet Burhanuddin Harahap. Untuk menindaklanjuti rencana pelaksanaan Pemilu maka pada tanggal 31 Mei 1954 dibentuk Panitia Pemilihan Umum. Panitia ini diketuai oleh Hadikusuma dari PNI. Selanjutnya pada tanggal 16 April 1955 panitia Pemilu mengumumkan bahwa Pemilu dilaksanakan dalam dua tahap. Berikut ini adalah tahap-tahap dalam pelaksanaan Pemilu tersebut. a. Tanggal 29 September 1955 Pada tanggal 29 September 1955 dilaksanakan Pemilu untuk memilih anggota-anggota DPR yang berjumlah 272 orang. Hasil Pemilu I ini ternyata Pemilu I ini menghasilkan komposisi anggota DPR berikut ini. 1) Masyumi memperoleh 60 wakil/kursi. 2) PNI memperoleh 58 wakil/kursi. 3) NU memperoleh 47 wakil/kursi. 4) PKI memperoleh 32 wakil/kursi. 5) Partai-partai lain hanya memperoleh kursi masing¬ masing kurang dari 12. Anggota DPR hasil Pemilu dilantik pada tanggal 20 Maret 1956. b. Tanggal 15 Desember 1955 Pada tanggal 15 Desember 1955 dilaksanakan Pemilu untuk memilih anggota dewan konstituante yang akan bertugas menyusun UUD yang tetap. Anggota dewan konstituante ditetapkan 520 orang. Anggota dewan ini dilantik pada tanggal 10 November 1956. Berikut ini adalah komposisi anggota dewan konstituante. 1) PNI memperoleh 119 kursi. 2) Masyumi memperoleh 112 kursi. 3) NU memperoleh 91 kursi. Bab 4 Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 85 4) PKI memperoleh 80 kursi. 5) Partai lainnya memperebutkan 118 kursi. Meskipun Pemilu I telah terlaksana dengan baik dan berhasil menentukan anggota DPR dan dewan konstituante namun ternyata mereka tidak mampu (a) (b) (c) (d) (e) menjalankan tugasnya dengan baik dan menghasilkan pemerintahan yang stabil. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan partai-partai politik yang lebih memen¬tingkan kelompoknya daripada ke¬ (f) (g) (h) (i) pentingan atau aspirasi rakyat akibat-nya muncul pergolakan di daerah-daerah yang mengakibatkan stabilitas politik menjadi terganggu. Oleh karena itu dengan alasan untuk menyelamatkan negara pada bulan Februari 1957 Presiden Soekarno mengajukan konsepsi yaitu Konsepsi Presiden yang diantaranya berisi dibentuknya Kabinet Gotong Royong dan Dewan Nasional (yang kemudian bernama Dewan Pertimbangan Agung) yang bertindak sebagai penasihat presiden. Suhu politik semakin hangat dan kondisi dalam negeri semakin labil. Hal tersebut diperparah dengan munculnya gerakan-gerakan sparatis di daerah¬daerah yang tidak puas dengan pemerintah pusat seperti berdirinya Dewan Banteng (Sumatra Tengah) Dewan Gajah (Sumatra Utara) Dewan Garuda (Sumatra Selatan) Dewan Lambung Mangkurat (Kalimantan Selatan) dan Dewan Manguni (Sulawesi Utara).
KAIN BATIK DENGAN MOTIF GEOMETRIS MENGGUNAKAN BENTUK APA (iklan)
Kegagalan Dewan Konstituante dalam membuat Undang-Undang Dasar baru mendorong Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. 3. Kehidupan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Sesudah pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949 kondisi perekonomian di Indonesia semakin memburuk. Bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan sebagai akibat ketentuan-ketentuan hasil KMB seperti beban utang luar negeri sebesar Rp1 5 M dan utang dalam negeri Rp2 8 M. Beban itu ditambah dengan adanya struktur ekonomi yang diwarisi bangsa Indonesia berat sebelah. Ekspor Indonesia masih tergantung pada industri hasil perkebunan. Pada tanggal 13 Maret 1950 diadakan usaha di bidang perdagangan untuk memajukan ekspor dengan sistem sertifikat devisa. Tujuan pemerintah yaitu untuk merangsang ekspor. Sejak diadakannya kebijakan ekonomi oleh pemerintah perekonomian di Indonesia bukannya semakin membaik bahkan sebaliknya semakin memburuk. Memburuknya perekonomian di Indonesia disebabkan oleh hal-hal berikut ini. Penerimaan pemerintah semakin berkurang karena menurunnya volume perdagangan internasional. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia tidak memiliki barang¬barang ekspor lainnya kecuali hasil perkebunan. Pengeluaran pemerintah yang semakin meningkat akibat tidak stabilnya situasi politik dalam negeri. Pemerintah tidak berhasil meningkatkan produksi dengan menggunakan sumber-sumber yang masih ada untuk peningkatan pendapatan nasional. Adanya kelemahan pemerintah yaitu politik keuangan nasional tidak dibuat di Indonesia melainkan dirancang di Belanda. Untuk mengatasi keadaan perekonomian Indonesia yang tidak menentu tersebut pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan penghasilan negara. Kebijaksanaan moneter yang telah ada ditinjau kembali dan pada akhir tahun 1951 De Javasche Bank dinasionalisasi. Usaha pemerintah selanjutnya adalah menurunkan biaya ekspor dan melakukan penghematan. Sejak tahun 1952 rencana anggaran belanja negara mulai dimintakan persetujuan DPR. Hal ini disebabkan mulai tahun 1952 sampai 1958 terjadi peningkatan defisit anggaran. Karena defisit ini maka ada kecenderungan untuk mencetak uang baru. Akibatnya terjadi inflasi yang akan mengancam perekonomian Indonesia. Adanya defisit yang terus-menerus mendorong pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan baru untuk mengatasi perekonomian Indonesia. Berikut ini beberapa kebijaksanaan yang diambil pemerintah untuk mengatasi perekonomian Indonesia. Pada masa Kabinet Natsir kebijaksanaan yang ditempuh adalah melaksanakan industrialisasi yang dikenal dengan nama Rencana Sumitro. Sumitro berpendapat bahwa bangsa Indonesia harus selekas mungkin ditumbuhkan kelas pengusaha. Para pengusaha pribumi yang pada umumnya bermodal lemah diberi kesempatan untuk berpartisipasi membangun ekonomi nasional. Pemerintah hendaknya membantu dan membimbing para pengusaha itu baik dalam bentuk bimbingan konkret atau dengan bantuan pemberian kredit. Pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo I pemerintah membentuk Biro Perancang Negara. Biro ini bertugas merancang pembangunan jangka panjang. Biro ini dipimpin oleh Ir. Djuanda yang kemudian diangkat menjadi Menteri Perancang Nasional. Pada bulan Mei 1956 biro ini menghasilkan Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) (1956 – 1961).
KAIN BATIK DAYAK KAIN BATIK E KAIN BATIK ENCIM (iklan)
Kemerosotan perekonomian terjadinya inflasi dan lambatnya pelaksanaan pembangunan disebabkan oleh instabilitas politik di mana masa kerja masing¬masing kabinet terlalu singkat dan program kerjanya selalu berubah-ubah. Bab 4 Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 87 C. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 1. Latar Belakang Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Pemilihan umum tahun 1955 telah berhasil membentuk DPR dan dewan konstituante. Dewan konstituante yang telah dibentuk dipersiapkan untuk merumuskan UUD (konstitusi) yang baru sebagai pengganti UUDS 1950. Dewan konstituante itu mulai bersidang pada tanggal 10 November 1956. Sidang tersebut dibuka oleh Presiden Soekarno di Bandung disertai harapan konstituante dapat menyelesaikan tugasnya dalam tempo yang singkat. Apakah Dewan Konstituante dapat menjalankan amanat rakyat dengan membentuk konstitusi baru? Pada kenyataannya sampai tahun 1959 konstituante tidak pernah dapat merumuskan UUD baru. Justru di setiap sidang selalu diwarnai oleh perdebatan yang berkepanjangan. Akibatnya hasil sidang konstituante sangat sukar diharapkan dapat terselesaikan. Oleh karena itu pemerintah menyampaikan kepada konstituante untuk menetapkan UUD 1945 sebagai UUD negara RI. Dalam konstituante muncul perdebatan mengenai paham kenegaraan yang akan digunakan. Sebagian menginginkan digunakan Pancasila sebagaimana tercantum dalam naskah Piagam Djakarta dan sebagian yang lain menginginkan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam perdebatan itu tidak ditemukan jalan keluar karena kedua pihak tetap berpegang teguh pada pendiriannya masing-masing sehingga sidang konstituante selalu mengalami kegagalan. Keadaan seperti ini semakin menggoncangkan situasi politik Indonesia yang sudah semakin buruk dan kacau. Selain itu gerakan-gerakan sparatisme di daerah-daerah semakin memper-lihatkan gejolaknya. Daerah-daerah tidak lagi mau mengakui pemerintah pusat bahkan mereka membentuk pemerintah sendiri seperti PRRI dan Permesta. Kegagalan konstituante dalam melaksanakan sidangnya untuk menyusun UUD baru menyebabkan negara Indonesia dilanda kekalutan konstitusional. Untuk mengatasi kemacetan konstituante maka pada tanggal 22 April 1959 di depan sidang konstituante Presiden Soekarno menganjurkan untuk kembali kepada UUD 1945 sebagai UUD negara Republik Indonesia. Menanggapi usul Presiden Soekarno tersebut maka pada tanggal 30 Mei 1959 konstituante mengadakan sidang pemungutan suara. Hasil pemungutan suara mayoritas anggota konsti¬ tuante menginginkan kembali berlakunya UUD 1945. Namun jumlah suara tidak mencapai kuorum karena banyak anggota konstituante yang tidak hadir. Pemungutan suara dilakukan kembali pada tanggal 2 Juni 1959 tetapi mengalami kegagalan dan tidak memenuhi kuorum. Untuk itu maka mulai tanggal 3 Mei 1959 konstituante mengadakan reses (istirahat) dan ternyata untuk selama-lamanya. Kemacetan dewan konstituante untuk menyusun UUD negara yang baru juga ditanggapi oleh pihak militer (terutama Angkatan Darat). Atas dasar pertimbangan menyelamatkan negara kepala staf AD Letjen. A.H. Nasution mengeluarkan larangan bagi semua kegiatan politik mulai tanggal 3 Juni 1959. Larangan itu dikeluarkan atas nama pemerintah/Peperpu (Penguasa Perang Pusat). Larangan itu diikuti oleh Presiden Soekarno dengan mengeluarkan suatu dekrit. Dekrit tersebut berakibat pembubaran konstituante dan memberlakukan kembali UUD 1945. 2. Pelaksanaan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Kegagalan konstituante untuk menyusun UUD baru dan adanya masa reses konstituante yang tidak ada batasnya serta keadaan negara yang semakin kacau mendorong Presiden Soekarno melakukan tindakan inkonstitusional yaitu mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dekrit presiden tersebut diumumkan oleh Presiden Soekarno pada hari Minggu 5 Juli 1959 pukul 17.00 WIB dalam upacara resmi di Istana Merdeka. Berikut ini isi pokok Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Pembubaran konstituante. Berlakunya kembali UUD 1945. Tidak berlakunya kembali UUDS 1950. Pembentukan MPRS dan DPAS. Dekrit presiden tersebut mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak terutama dari seluruh rakyat yang sudah sangat jenuh dengan kemandekan nasional korupsi dan tertundanya pembangunan. Kepala staf AD mengeluarkan perintah harian bagi seluruh anggota TNI untuk melaksanakan dan mengumumkan dekrit tersebut. Mahkamah Agung juga membenarkan dekrit presiden tersebut. Bahkan DPR hasil pemilu I dalam sidangnya tanggal 22 Juli 1959 secara aklamasi menyatakan kesediaan untuk bekerja berdasarkan UUD 1945. Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 maka berakhirlah sistem pemerintahan parlementer di Indonesia yang berdasarkan UUDS 1950.
]]>http://www.indokabana.com/blog/batik-menghidupkan-suasana-demokrasi-di-indonesia-karena-setiap-warga-negara/feed0
PRODUSEN BATIK PADA MASA KEMERDEKAAN
http://www.indokabana.com/blog/produsen-batik-pada-masa-kemerdekaan?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=produsen-batik-pada-masa-kemerdekaan
http://www.indokabana.com/blog/produsen-batik-pada-masa-kemerdekaan#commentsMon, 16 Mar 2015 09:53:30 +0000<![cdata[indokabana batik]]></![cdata[indokabana><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]><![cdata[kain]]></![cdata[kain]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12132<![cdata[peristiwa apa yang menyebabkan situasi politik di indonesia yang kaya akan produsen batik tidak menentu? situasi politik tersebut diantaranya adalah adanya persetujuan kmb yang mengharuskan indonesia yang kaya akan produsen batik berubah menjadi ris meskipun ris yang dianut bangsa indonesia yang kaya akan produsen batik tidak bertahan lam kain batik danar hadi kain batik danar […]]]></![cdata[peristiwa>Peristiwa apa yang menyebabkan situasi politik di Indonesia yang kaya akan produsen batik tidak menentu? Situasi politik tersebut diantaranya adalah adanya persetujuan KMB yang mengharuskan Indonesia yang kaya akan produsen batik berubah menjadi RIS meskipun RIS yang dianut bangsa Indonesia yang kaya akan produsen batik tidak bertahan lam
KAIN BATIK DANAR HADI KAIN BATIK DANAR HADI ONLINE
Hal ini disebabkan situasi politik di Indonesia yang kaya akan produsen batik tidak stabil pasca kemerdekaan. Peristiwa apa yang menyebabkan situasi politik di Indonesia yang kaya akan produsen batik tidak menentu? Situasi politik tersebut diantaranya adalah adanya persetujuan KMB yang mengharuskan Indonesia yang kaya akan produsen batik berubah menjadi RIS meskipun RIS yang dianut bangsa Indonesia yang kaya akan produsen batik tidak bertahan lama. Setelah berakhirnya RIS pada tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia yang kaya akan produsen batik kembali menjadi negara kesatuan RI yang berdasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam negara kesatuan UUD yang digunakan adalah UUDS 1950 dan Indonesia yang kaya akan produsen batik menganut sistem Demokrasi Liberal. Kehidupan Demokrasi Liberal di Indonesia yang kaya akan produsen batik tidak bertahan lama karena pada tahun 1959 dengan dikeluarkan¬nya Dekrit Presiden menandai dimulainya kehidupan Demokrasi Terpimpin. Mengapa Indonesia yang kaya akan produsen batik ingin kembali ke bentuk negara kesatuan setelah menjadi bentuk RIS? Bagaimana kehidupan sosial politik dan ekonomi di Indonesia yang kaya akan produsen batik pasca kemerdekaan? Semakin baikkah atau sebaliknya? Peristiwa apa saja yang mengiringi kehidupan politik di Indonesia yang kaya akan produsen batik pasca kemerdekaan? Dalam bab ini kita akan membahasnya. Kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kaya akan produsen batik Sejak proklamasi kemerdekaan sebenarnya rakyat Indonesia yang kaya akan produsen batik menghendaki bentuk negara kesatuan. Hal ini terbukti pada masa RIS timbul demonstrasi dan tuntutan-tuntutan serta pernyataan-pernyataan spontan dari rakyat untuk kembali ke negara kesatuan. Pembentukan RIS tetap dipandang sebagai hasil politik dan strategi Belanda untuk memecah belah persatuan bangsa. Karena ada desakan yang kuat dari rakyat maka pada tanggal 8 April 1950 diselenggarakan konferensi segitiga antara Republik Indonesia yang kaya akan produsen batik Serikat (RIS) – Negara Indonesia yang kaya akan produsen batik Timur (NIT) – Negara Sumatra Timur (NST). Kedua negara bagian tersebut (NIT dan NST) menyerahkan mandatnya kepada Perdana Menteri RIS Drs. Moh. Hatta pada tanggal 12 Mei 1950. Pada tanggal 15 Agustus 1950 Presiden Soekarno menerima kembali jabatan presiden RI dari Mr. Asaat (pemangku jabatan sementara presiden RI). Dengan demikian maka berakhirlah negara Republik Indonesia yang kaya akan produsen batik Serikat (RIS) dan dimulai negara kesatuan Republik Indonesia yang kaya akan produsen batik yang dicita-citakan rakyat Indonesia yang kaya akan produsen batik sejak diproklamasikannya kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Berbagai Peristiwa yang Berhubungan dengan Pemilu 1955 Setelah Indonesia yang kaya akan produsen batik kembali ke negara kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950 maka dimulailah kehidupan politik yang baru. Indonesia yang kaya akan produsen batik menganut Demokrasi Liberal dengan sistem pemerintahan parlementer. Dalam sistem parlementer kekuasaan pemerintahan negara (eksekutif) dilakukan sepenuhnya oleh Dewan Menteri sehingga kebijaksanaan pemerintah dipertanggungjawabkan oleh Dewan Menteri kepada DPR. Masa Demokrasi Liberal di Indonesia yang kaya akan produsen batik memunculkan beberapa prestasi politik dan kemelut politik. Prestasi politik itu diantaranya pemberlakuan sistem multipartai dan penyelenggaraan pemilihan umum yang demokratis. Sementara itu kemelut politik ditandai dengan adanya sistem kabinet yang selalu mengalami perubahan. 1. Sistem Multipartai dan Kabinet yang Silih Berganti Sistem multipartai mulai berlaku di Indonesia yang kaya akan produsen batik setelah pemerintah mengeluarkan maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang kebijaksanaan berdirinya partai-partai politik. Sebagai konsekuensi terhadap maklumat pemerintah tersebut maka sistem kabinet presidensiil diganti menjadi sistem kabinet parlementer yang mulai berlaku secara resmi pada tanggal 14 November 1945. Bab 4 Indonesia yang kaya akan produsen batik Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 81 Sejak dikeluarkannya maklumat pemerintah 3 November 1945 di Indonesia yang kaya akan produsen batik bermunculan berbagai organisasi politik berikut ini.
KAIN BATIK DOBY KAIN BATIK DAN PENJELASANNYA
Partai Komunis Indonesia yang kaya akan produsen batik (PKI) pada tanggal 7 November 1945. Partai Masyumi pada tanggal 7 November 1945. Partai Buruh Indonesia yang kaya akan produsen batik (PBI) pada tanggal 8 November 1945. Partai Kristen Indonesia yang kaya akan produsen batik (Parkindo) pada tanggal 10 November 1945. Partai Perti pada tanggal 22 November 1945. Partai Katolik Republik Indonesia yang kaya akan produsen batik (PKRI) pada tanggal 8 Desember 1945. PNI pada tanggal 20 Januari 1946. Partai Serikat Islam Indonesia yang kaya akan produsen batik (PSII) pada tanggal 22 Maret 1947. Partai Murba pada tanggal 7 November 1948. Partai Indonesia yang kaya akan produsen batik Raya (PIR) pada tanggal 10 Desember 1948. Kondisi kehidupan politik pada masa demokrasi parlementer tidak bertambah baik tetapi semakin buruk. Hal ini disebabkan di Indonesia yang kaya akan produsen batik terjadi pergulatan antarpartai politik. Setiap partai politik berusaha untuk mendapatkan kedudukan tertinggi dan menjatuhkan lawan politiknya sehingga kabinet yang ada/berkuasa tidak dapat bertahan lama. Dalam kabinet parlementer partai-partai politik tersebut memerintah melalui perimbangan kekuasaan dalam parlemen. Partai politik yang sangat menonjol pada waktu itu adalah PNI Masyumi NU dan PKI. Keempat partai politik tersebut silih berganti memimpin kabinet. Dari tahun 1950 – 1959 di Indonesia yang kaya akan produsen batik telah terjadi tujuh kali pergantian kabinet- kabinet berikut ini. a. Kabinet Natsir (6 September – 20 Maret 1951) Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Jilid 7 2005 Gambar 4.2 Pelantikan Moh. Natsir sebagai Perdana Menteri Indonesia yang kaya akan produsen batik pada 7 September 1950. Kabinet ini dipimpin oleh Moh. Natsir. Inti kabinet ini adalah Masyumi. Sejak kegagalannya dalam perundingan dengan Belanda soal Irian Barat kabinet ini pun mulai goyah. Kabinet ini akhirnya jatuh setelah adanya mosi tidak percaya dari PNI tentang pencabutan PP No. 39/1950 mengenai DPRS dan DPRDS yang diterima baik oleh parlemen. b. Kabinet Sukiman (27 April 1951 – 3 April 1952) Kabinet ini dipimpin oleh Dr. Sukiman Wirjosandjoyo dari Masyumi. Kabinet Sukiman ini jatuh setelah ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari AS kepada Indonesia yang kaya akan produsen batik atas dasar Mutual Security Act (MSA). Persetujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia yang kaya akan produsen batik telah memasuki Blok Barat (AS) yang berarti bertentangan dengan politik luar negeri bebas aktif. Pada masa pemerintahan Kabinet Sukiman kondisi dalam negeri mengalami keterpurukan. Muncul gangguan keamanan dalam negeri hubungan sipil – militer kurang baik korupsi meluas dan ketimpangan sosial melebar. c. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953) Kabinet ini dipimpin oleh Mr. Wilopo dari PNI sebagai perdana menterinya. Pada masa kabinet ini terjadi gerakan provinsialisme dan sparatisme akibat kekecewaan di daerah-daerah karena tidak ada keseimbangan alokasi keuangan yang diberikan pusat ke daerah. Selain itu juga terjadi peristiwa 17 Oktober 1952 dan peristiwa Tanjung Morawa. d. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) Kabinet ini dipimpin oleh Mr. Ali Sastroamijoyo dari PNI. Kabinet Ali I merupakan kabinet terakhir sebelum Pemilu I. Dalam kabinet ini NU muncul sebagai kekuatan baru. Meskipun Kabinet Ali I ini dikatakan paling lama bertahan namun akhirnya pada tanggal 24 Juli 1955 mengembalikan mandatnya. Hal itu disebabkan adanya persoalan dalam TNI AD sebagai lanjutan dari Peristiwa 17 Oktober 1952. Selain itu juga karena keadaan ekonomi yang semakin buruk dan korupsi yang mengakibatkan kepercayaan rakyat merosot.
KAIN BATIK DOBI KAIN BATIK DARI CIREBON MEMILIKI MOTIF
Namun kabinet ini sempat menunjukkan prestasi yaitu penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tanggal 18 – 24 April 1955 membentuk panitia pemilihan umum pusat pada tanggal 31 Mei 1954 menetapkan pelaksanaan Pemilu untuk anggota DPR tanggal 29 September 1955 dan Pemilu untuk anggota Dewan Konstituante tanggal 15 Desember 1955. e. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) Kabinet ini dipimpin oleh Burhanuddin Harahap sebagai perdana menterinya. Kabinet ini didominasi oleh Partai Masyumi. Program Kabinet Burhanuddin Harahap yang menonjol adalah penyelenggaraan pemilihan umum yang sangat demokratis. Namun pemilu I tidak menghasilkan dukungan yang cukup terhadap kabinet ini sehingga kabinet ini pun akhirnya jatuh. f. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (24 Maret 1956 – 14 Maret 1957) Kabinet ini dipimpin oleh Ali Sastroamijoyo. Kabinet ini merupakan kabinet koalisi antara PNI Masyumi dan NU. Kabinet Ali II mencanangkan program kabinet yang disebut dengan Rencana Lima Tahun yang memuat soal-soal jangka panjang misalnya usaha perjuangan memasukkan Irian Barat ke Indonesia yang kaya akan produsen batik mewujudkan pergantian ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional berdasarkan kepentingan rakyat. Kabinet juga menghadapi persoalan di antaranya berkobarnya semangat anti Cina di masyarakat dan adanya kekacauan di beberapa daerah yang berupa pembentukan dewan militer di Sumatra dan Sulawesi. Mundurnya sejumlah menteri dalam kabinet menjadikan kabinet ini jatuh. Bab 4 Indonesia yang kaya akan produsen batik Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 83 g. Kabinet Karya atau Djuanda (9 April 1957 – 10 Juli 1959) Sumber: Album Pahlawan Bangsa 2004 Ir. H. Djuanda Kartawijaya pemimpin Kabinet Djuanda. Kabinet ini dipimpin oleh Djuanda sebagai perdana menterinya. Kabinet Djuanda disebut zaken kabinet karena kabinet ini terdiri dari orang-orang yang pakar di bidangnya. Selain harus menghadapi pergolakan di daerah kabinet ini juga bertugas melanjutkan perjuangan untuk membebaskan Irian Barat dan menghadapi keadaan ekonomi dan keuangan yang buruk dengan kemerosotan jumlah devisa dan rendahnya angka ekspor. Program Kabinet Djuanda dinamakan Pancakarya sehingga kabinet ini disebut Kabinet Karya. Kabinet ini menjadi demisioner saat Presiden Soekarno mencanangkan Dekrit pada bulan Juli 1959. Pada masa itu Kabinet Djuanda juga memiliki prestasi tersendiri yaitu berhasil menetapkan lebar wilayah Indonesia yang kaya akan produsen batik menjadi 12 mil diukur dari garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau-pulau Indonesia yang kaya akan produsen batik. Berdasarkan uraian tentang pergantian kabinet-kabinet di atas dapat dikatakan bahwa di Indonesia yang kaya akan produsen batik pada masa Demokrasi Liberal kabinet yang ada tidak dapat bertahan lama. Silih bergantinya kabinet dalam waktu yang relatif singkat menyebabkan ketidakpuasan pemerintah daerah sehingga menimbulkan gejala provinsialisme atau sifat kedaerahan yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kaya akan produsen batik. Gejala provinsialisme yang mengarah sparatisme dapat terwujud dalam suatu pemberontakan seperti PRRI/Permesta adanya peristiwa 17 Oktober 1952 Peristiwa Tanjung Morawa dan lain-lain. Peristiwa 17 Oktober 1952 adalah peristiwa demonstrasi rakyat yang menuntut pembubaran parlemen. Latar belakang peristiwa ini adalah adanya campur tangan parlemen atas persoalan militer atau konflik yang terjadi dalam TNI AD. Konflik tersebut terjadi ketika beberapa perwira AD menuntut KSAD A.H. Nasution diganti. Untuk mengatasi peristiwa ini disepakati pembentukan panitia penyelidik yang terdiri atas unsur parlemen dan pemerintah. Hal ini ditentang pimpinan AD karena dianggap parlemen telah mencampuri masalah intern AD. Pimpinan AD kemudian menuntut dibubarkannya parlemen. Namun usul pimpinan AD tersebut ditolak Presiden Soekarno. Akhirnya A.H. Nasution diganti dengan Kolonel Bambang Supeno. Adapun peristiwa Tanjung Morawa adalah peristiwa bentrokan antara petani yang dihasut PKI dan polisi. Peristiwa ini bermula ketika pemerintah mengeluarkan keputusan untuk mengembalikan tanah Deli Planters Vereenigne (DPV) kepada pengusaha asing. Tanah tersebut digarap petani karena dianggap telah ditinggalkan oleh pengusaha asing. Polisi kemudian memaksa petani untuk meninggalkan lahan tersebut namun ditentang oleh para petani. Sistem multipartai yang dianut Indonesia yang kaya akan produsen batik pada masa Demokrasi Liberal mempunyai sisi negatif dan positif dalam kehidupan politik di Indonesia yang kaya akan produsen batik. Berikut ini sisi negatif adanya sistem multipartai. Beberapa partai cenderung menyuarakan kepentingan kelompoknya masing¬masing daripada suara rakyat banyak. Terjadi persaingan tidak sehat antara partai-partai politik yang ada baik
]]>http://www.indokabana.com/blog/produsen-batik-pada-masa-kemerdekaan/feed0
BAPAK SOEHARTO MENYUKAI BATIK TRADISIONAL
http://www.indokabana.com/blog/bapak-soeharto-menyukai-batik-tradisional?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=bapak-soeharto-menyukai-batik-tradisional
http://www.indokabana.com/blog/bapak-soeharto-menyukai-batik-tradisional#commentsSun, 15 Mar 2015 07:04:08 +0000<![cdata[indokabana batik]]></![cdata[indokabana><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]><![cdata[kain]]></![cdata[kain]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12131<![cdata[sebelum serangan dilancarkan letnan kolonel soeharto mengadakan koordinasi dengan sri sultan hamengku buwono ix (kepala daerah istimewa yogyakarta). kain batik di bandung kain batik dan tenun serangan umum 1 maret 1949 dilakukan oleh pasukan tni dari brigade 10/wehkreise iii di bawah pimpinan letnan kolonel soeharto. sebelum serangan dilancarkan letnan kolonel soeharto mengadakan koordinasi dengan sri […]]]></![cdata[sebelum>Sebelum serangan dilancarkan Letnan Kolonel Soeharto mengadakan koordinasi dengan Sri Sultan Hamengku Buwono IX (Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta). KAIN BATIK DI BANDUNG KAIN BATIK DAN TENUN Serangan Umum 1 Maret 1949 dilakukan oleh pasukan TNI dari Brigade 10/Wehkreise III di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soeharto. Sebelum serangan dilancarkan Letnan Kolonel Soeharto mengadakan koordinasi dengan Sri Sultan Hamengku Buwono IX (Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta). Untuk memudahkan penyerangan maka wilayah penyerangan dibagi dalam lima sektor berikut ini. Sektor Barat dipimpin oleh Letnan Kolonel Ventje Sumual. Sektor Selatan dan Timur dipimpin oleh Mayor Sardjono. Sektor Utara dipimpin oleh Mayor Kusno. Sektor Kota dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki. Sebelum rencana ini dilaksanakan Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta telah dimintai persetujuannya. Pada malam hari menjelang serangan umum itu pasukan-pasukan TNI telah mendekati kota dan dalam jumlah kecil mulai disusupkan ke dalam kota. Pagi hari pada tanggal 1 Maret 1949 ± pukul 06.00 WIB sewaktu sirine berbunyi tanda jam malam telah berakhir serangan umum dilancarkan dari segala penjuru kota. Pasukan Belanda tidak menduga akan ada serangan mendadak seperti itu sehingga dalam waktu yang relatif singkat pasukan TNI berhasil memukul mundur pasukan Belanda keluar Yogyakarta. Dengan demikian pasukan TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam sesuai dengan rencana semula. Sekitar pukul 12.00 WIB pasukan TNI mulai mundur keluar kota sebelum pasukan bantuan Belanda tiba. Jadi Serangan Umum 1 Maret 1949 telah mencapai tujuannya berikut ini. a. Ke dalam 1) Mendukung perjuangan yang dilaksanakan secara diplomasi. 2) Meninggikan moral rakyat serta TNI yang sedang bergerilya. b. Ke luar 1) Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI mempunyai kekuatan yang mampu mengadakan ofensif. 2) Mematahkan moral pasukan Belanda. Berikut ini dampak dari Serangan Umum 1 Maret 1949. Meningkatkan semangat para pejuang RI. Mengundang simpati para pemimpin negara federal bentukan Belanda. Mengubah sikap Amerika Serikat untuk berbalik menekan Belanda. Menjadi dasar bagi para diplomat RI dan negara pendukung RI untuk membawa persoalan Indonesia ke forum PBB. Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Serangan umum ini juga membuktikan bahwa negara RI masih memiliki kekuatan meskipun ibukota RI diduduki Belanda. Untuk memperingati bebasnya Yogyakarta dari Belanda dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 maka dibangunlah Monumen Yogya Kembali. Faktor-Faktor yang Memaksa Belanda Keluar dari Indonesia Perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan keutuhan wilayah Republik Indonesia baik melalui perjuangan diplomasi maupun perjuangan bersenjata ternyata tidak sia-sia. Bangsa Indonesia telah berhasil memaksa Belanda untuk mengakui kedaulatan negara Republik Indonesia dan mendesak keluar dari wilayah RI. Keberhasilan bangsa Indonesia tersebut tidak lepas dari beberapa faktor berikut ini. 1. Kesiapan Rakyat Indonesia dalam Menghadapi Setiap Aksi Militer yang Dilakukan Belanda Aksi militer yang dilakukan Belanda dalam Agresi Militer I dan II dihadapi oleh rakyat Indonesia dengan perencanaan yang matang dan didukung dengan keberanian rakyat untuk menghadapi Belanda serta didorong oleh semangat nasionalisme yang tinggi. Contohnya saat menghadapi agresi militer II rakyat dan TNI telah memiliki strategi khusus seperti sistem supit urang perang gerilya dan sistem wehrkreise. KAIN BATIK DENGAN MOTIF GEOMETRIS MENGGUNAKAN BENTUK APA KAIN BATIK DAYAK
Para pejuang dan TNI menyelinap ke hutan-hutan dan menguasai daerah-darah pedesaan. Ketika konsolidasi kekuatan sudah selesai TNI segera mengadakan serbuan terhadap Belanda dan kemudian menghilang. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1981 Soeharto dan anak buah di hutan Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945 – 1949) 73 Dengan strategi seperti itu Belanda kewalahan menghadapi TNI dan para pejuang. 2. RI Tetap Ada dan Berjalan Seperti Biasa Pada Waktu Belanda Menduduki Ibukota Saat terjadi Agresi Militer Belanda II para pemimpin bangsa ditangkap Belanda. Namun sebelum ditangkap presiden Sekarno mengirim mandat kepada Syarifuddin Prawiranegara untuk mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Tujuannya untuk menjalankan pemerintahan RI dan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pemerintah RI masih tetap ada meskipun para pemimpin bangsa ditawan Belanda. 3. Semangat Juang TNI untuk Tetap Mempertahankan Kemerdekaan Meskipun Yogyakarta telah dikuasai Belanda dalam Agresi Militer II TNI tetap menjalankan tugasnya dan tidak hancur. Untuk menghadapi Belanda TNI sengaja mundur dari Yogyakarta dengan maksud untuk menghimpun kekuatan bersama rakyat sambil memikirkan taktik perjuangan yang tepat dalam mengusir Belanda dari Yogyakarta. Selain perang gerilya (atas inisiatif Panglima Soedirman) TNI juga melancarkan Serangan Umum pada tanggal 1 Maret 1949. Serangan Umum itu telah berhasil memukul mundur tentara Belanda dari Yogyakarta. 4. Adanya Tekanan dari Dunia Internasional Agresi Militer yang dilakukan Belanda atas Indonesia mendapat reaksi keras dari dunia internasional. Salah satu negara yang menekan Belanda adalah Amerika Serikat. AS mengancam Belanda akan menghentikan bantuan ekonominya apabila Belanda tidak menarik mundur pasukannya dari wilayah RI. Selain AS Dewan Keamanan PBB juga mendesak Belanda untuk menghentikan operasi militernya. Desakan dan tekanan dari dunia internasional tersebut memaksa Belanda untuk kembali melaksanakan perundingan dengan Indonesia. Perundingan terakhir yang dilakukan adalah Konferensi Meja Bundar. Dengan ditanda-tanganinya KMB maka Belanda mau mengakui kedaulatan RI dan memaksa Belanda untuk keluar dari Indonesia. Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945 – 1949) 75 Soal-Soal Latihan A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1 . Perundingan Linggarjati dilaksanakan pada tanggal … . 18 September 1945 10 November 1946 17 Agustus 1946 23 Desember 1949 Pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda dilaksanakan pada tanggal … . a. 23 Agustus 1949 b. 2 November 1949 c. 27 Desember 1949 d. 30 Desember 1949 3 . Agresi Militer Belanda II terjadi pada tanggal … . 17 Januari 1948 19 Desember 1948 23 Desember 1948 19 Juli 1949 Pasukan Sekutu yang mendarat di Surabaya dipimpin oleh … . a. Lord Killearn b. Jenderal Mallaby c. Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly d. van Mook 5 . Berikut ini yang bukan anggota Komisi Tiga Negara (KTN) adalah … . India c. Amerika Serikat Belgia d. Australia 6 . Pemerintah Darurat Militer yang di¬bentuk Syafruddin Prawiranegara atas perintah Presiden Soekarno berada di …. Surabaya c. Sulawesi Sumatra d. Jakarta 7 . KAIN BATIK E KAIN BATIK ENCIM
Delegasi Indonesia yang menghadiri KMB di Den Haag dipimpin oleh … . Ir. Soekarno Drs. Moh. Hatta Sultan Hamid II Sri Sultan Hamengku Buwono IX 8 . Komando khusus yang dibentuk oleh Louis Mountbatten untuk Indonesia adalah … . NICA c. SEAC AFNEI d. KNIL 9 . Agresi Militer Belanda I merupakan pengingkaran terhadap … . Perundingan Renville Perundingan Meja Bundar Perundingan Roem Royen Perundingan Linggarjati 1 0 . Tokoh diplomat Inggris yang berhasil mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam Perundingan Linggarjati adalah … . Lord Killearn Sir Clark Kerr Sir Philip Christison Lord Louis Mountbatten 1 1 . Dampak Serangan Umum 1 Maret 1949 yang menunjang perjuangan diplomasi Indonesia adalah … . menunjukkan bahwa TNI masih ada meningkatkan semangat juang TNI menjadi landasan untuk membawa masalah RI ke forum PBB berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam 1 2 . Perundingan yang mendorong adanya pengakuan kedaulatan RI adalah … . Perundingan Renville Konferensi Meja Bundar Perjanjian Linggarjati Perundingan Roem Royen 1 3 . Berikut ini tugas-tugas AFNEI di Indonesia kecuali … . menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang melucuti dan memulangkan tentara Jepang ke negerinya membebaskan tahanan perang dan interniran Sekutu menyerahkan kekuasaan kepada Indonesia 1 4 . Salah satu isi Perundingan Renville adalah … . Belanda mengakui kedaulatan RI atas Jawa Madura dan Sumatra penghentian aksi tembak-menembak akan dibentuk Uni Indonesia -Belanda Belanda menyetujui pemulihan pemerintahan di Yogyakarta 1 5 . Hasil Perundingan Renville sangat me¬rugikan bangsa Indonesia sebab … . adanya seorang Indonesia yang berpihak kepada Belanda kekuatan Belanda semakin besar wilayah Indonesia semakin sempit Indonesia dikucilkan oleh negara-negara anggota PBB 1 6 . Sikap bangsa Indonesia atas ke-datangan NICA adalah … . menerima dengan senang hati menerima dengan terbuka tetapi dengan syarat NICA harus tunduk kepada Indonesia tidak bisa menerima karena me-rupakan ancaman bagi kemerdekaan Indonesia tidak bisa menerima karena NICA berkawan dengan Sekutu 1 7 . Perundingan Linggarjati berhasil mengundang simpati internasional. Hal ini terbukti dengan adanya … . bantuan-bantuan yang datang dari luar negeri pengakuan kedaulatan oleh dunia internasional embargo bagi Belanda dari PBB seruan dari dunia internasional agar Belanda segera mundur dari wilayah RI 1 8 . Alasan pemerintah menerima hasil Perundingan Linggarjati adalah … . cara damai akan mengundang simpati dunia internasional persenjataan Indonesia habis dilucuti oleh Belanda agar TNI dapat istirahat berperang perjuangan fisik membuat rakyat jenuh 1 9 . Pertempuran Surabaya tanggal 10 No¬vember 1945 dilatarbelakangi oleh …. adanya ultimatum Sekutu agar rakyat Surabaya menyerah Sekutu mengibarkan bendera Belanda di Hotel Yamato Sekutu membakar kota Surabaya Rakyat Surabaya menolak membantu Sekutu menghadapi Jepang Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945 – 1949) 77 2 0 . Alasan Yogyakarta dijadikan ibukota adalah … . Yogyakarta jauh dari jangkauan Belanda para pejabat pemerintah senang tinggal di Yogyakarta untuk kelangsungan pemerintahan Republik Indonesia Yogyakarta adalah daerah istimewa B. Jawablah dengan singkat dan benar! 1 . Kapan KMB dilaksanakan? Siapa yang memimpin pertempuran Surabaya? 3 . Kapan Hari Pahlawan Nasional diperingati? 4 . Jelaskan yang dimaksud Garis van Mook! 5 . Jelaskan perbedaan antara perjuangan diplomasi dengan perjuangan bersenjata! 6 . Apa tujuan NICA membonceng pasukan Sekutu ke Indonesia? Sebutkan arti penting Serangan Umum 1 Maret 1949 baik ke dalam dan ke luar negeri! 8 . Apa yang menyebabkan rakyat Bandung membumihanguskan kota Bandung sebelum meninggalkan kota tersebut? 9 . Jelaskan secara singkat awal mula terjadinya Pertempuran Medan Area! 1 0 . Apa yang melatarbelakangi Bandung menjadi lautan api? Peta Konsep BAB 4 INDONESIA PASCA PENGAKUAN KEDAULATAN (1950 – 1966) INDONESIA PASCA PENGAKUAN KEDAULATAN (1950 – 1966) Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Jilid 2 1988 Presiden Soekarno membacakan Dekrit 5 Juli 1959 di Istana Merdeka. Pendahuluan Pada bab 3 kalian telah mempelajari perjuangan fisik dan diplomasi bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan. Kondisi ini memengaruhi kehidupan politik sosial ekonomi dan pemerintahan Indonesia. Hal ini sudah terlihat sejak Republik Indonesia berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945. Sistem ketatanegaraan Indonesia selalu berubah. Pada awal kemerdekaan Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensiil sesuai dengan UUD 1945 sebagai sumber hukum negara. Namun kenyataannya hal-hal yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 tersebut tidak dapat dilaksanakan sebagaimana
]]>http://www.indokabana.com/blog/bapak-soeharto-menyukai-batik-tradisional/feed0
PEREBUTAN BATIK OLEH UNI HINDIA BELANDA
http://www.indokabana.com/blog/perebutan-batik-oleh-uni-hindia-belanda?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=perebutan-batik-oleh-uni-hindia-belanda
http://www.indokabana.com/blog/perebutan-batik-oleh-uni-hindia-belanda#commentsSat, 14 Mar 2015 06:58:32 +0000<![cdata[indokabana batik]]></![cdata[indokabana><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]><![cdata[kain]]></![cdata[kain]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12130<![cdata[belanda telah mengakui kemerdekaan indonesia dan mengakui kedaulatan penuh negara indonesia di seluruh bekas wilayah hindia belanda (kecuali irian barat). kain batik danar hadi kain batik danar hadi online uni indonesia belanda negara indonesia serikat akan sederajat dengan dilakukan pada waktu yang bersamaan baik di indonesia maupun di belanda yaitu pada tanggal 27 desember 1949. […]]]></![cdata[belanda>Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia dan mengakui kedaulatan penuh negara Indonesia di seluruh bekas wilayah Hindia Belanda (kecuali Irian Barat).
Uni Indonesia Belanda Negara Indonesia Serikat akan sederajat dengan dilakukan pada waktu yang bersamaan baik di Indonesia maupun di Belanda yaitu pada tanggal 27 Desember 1949. Di Belanda yang menandatangani naskah penyerahan kedaulatan adalah Ratu Yuliana PM. Dr. Willem Drees Menteri Seberang Lautan Mr. AM. J.A. Sassen dan ketua delegasi RIS Drs. Moh. Hatta. Sementara itu di Jakarta penyerahan kedaulatan dilakukan oleh Wakil Tinggi Mahkota A.H.J. Lovink dan Ir. Sri Sultan Hamengku Buwono IX dalam suatu upacara penyerahan kedaulatan. Dengan ditandatanganinya naskah penyerahan kedaulatan maka secara formal Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia dan mengakui kedaulatan penuh negara Indonesia di seluruh bekas wilayah Hindia Belanda (kecuali Irian Barat). Perjuangan Rakyat dan Pemerintah di Berbagai Daerah dalam Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Kedatangan pasukan Sekutu (AFNEI) dan Belanda (NICA) di Indonesia menimbulkan insiden di berbagai daerah di Indonesia. Didorong oleh rasa tanggung jawab dan kewajiban mempertahankan kemerdekaan maka di berbagai daerah terjadi bentrokan dan pertempuran antara rakyat dengan pasukan AFNEI dan NICA. Berikut ini adalah beberapa perjuangan rakyat yang terjadi di berbagai daerah. 1. Pertempuran di Surabaya Pertempuran di Surabaya dimulai pada tanggal 25 Oktober 1945 ketika Brigade A.W.S Mallaby mendarat di Surabaya. Kedatangan mereka diterima pihak pemerintah Indonesia di Jawa Timur (Gubernur Jawa Timur R.M.T.A. Suryo) dengan perasaan curiga. Berikut ini kronologis pertempuran antara pasukan Sekutu dengan rakyat Indonesia di Surabaya. Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945 – 1949) 67 a. Pada Tanggal 26 Oktober 1945 Pasukan Sekutu di bawah pimpinan Kapten Shaw melakukan penyerangan ke penjara Kalisosok. Mereka membebaskan Kolonel Huiyer (seorang kolonel Angkatan Laut Belanda) dan kawan-kawannya. b. Pada Tanggal 27 Oktober 1945 Dengan pesawat terbang pasukan Sekutu menyebarkan pamflet-pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan senjata-senjatanya yang dirampas dari Jepang. c. Pada Tanggal 29 Oktober 1945 Beberapa objek vital yang telah diduduki pasukan Sekutu berhasil direbut kembali oleh para pemuda. Untuk menyelamatkan pasukan Sekutu dari kehancuran maka Komando Sekutu menghubungi Presiden Soekarno. Presiden Soekarno yang didampingi Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin segera berunding dengan Mallaby. Dalam perundingan ini menghasilkan keputusan yaitu menghentikan kontak senjata dan membentuk kontak biro yang beranggotakan tentara sekutu dan RI. d. Pada tanggal 30 Oktober 1945 Dalam pertempuran di Jembatan Merah para pemuda menuntut pasukan Mallaby menyerah. Akan tetapi Mallaby tidak bisa menerima tuntutan itu sehingga terjadilah insiden antara para pemuda Indonesia dengan pasukan Sekutu. Dalam insiden ini akhirnya Mallaby terbunuh. e. Pada Tanggal 31 Oktober 1945 Jenderal Christison panglima AFNEI memperingatkan kepada rakyat Surabaya agar mereka menyerah apabila tidak mereka akan dihancurleburkan. Rakyat Surabaya tidak dapat memenuhi tuntutan Christison. f. Tanggal 9 November 1945 Pihak Inggris mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Subaya yang isi dan maknanya dirasakan sangat menghina martabat dan harga diri bangsa Indonesia. Berikut ini adalah isi pokok ultimatum tersebut. 1) Pihak Inggris ingin menuntut balas atas kematian Mallaby yang dianggap menjadi tanggung jawab rakyat
Dalam Surabaya. 2) Menginstruksikan agar semua pemimpin Indonesia dan kepala pemerintah harus melaporkan diri pada tempat dan waktu yang telah ditentukan dengan meletakkan tangan mereka di atas kepala dan kemudian menandatangani dokumen yang telah disediakan sebagai tanda menyerah tanpa syarat. 3) Bagi para pemuda Indonesia yang bersenjata diharuskan menyerahkan senjatanya dengan berbaris serta membawa tanda bendera putih. Ultimatum yang ditandatangani Mayjen Mansergh itu disertai ancaman akan menggempur Surabaya dari darat laut dan udara apabila rakyat Surabaya tidak menjalankan instruksi sampai batas waktu yang ditentukan (pukul 06.00 WIB tanggal 10 November 1945). Ultimatum tersebut ditolak oleh gubernur Jawa Timur. g. Pada Tanggal 10 November 1945 Terjadilah pertempuran sengit antara pasukan Sekutu dengan pejuang Indonesia. Pasukan Sekutu dengan peralatan perang yang canggih berusaha menggempur pertahanan pejuang Indonesia. Pertempuran ini berlangsung selama 3 minggu dan berakhir di Gunungsari pada tanggal 28 November 1945. Pertempuran Surabaya 10 November 1945 ini merupakan lambang keberanian dan kebulatan tekad bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemer-dekaan dan membela tanah air Indonesia dari segala bentuk penjajahan. Peristiwa 10 November itu sampai sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan oleh seluruh bangsa Indonesia. 2. Bandung Lautan Api Pasukan Sekutu (AFNEI) mulai memasuki kota Bandung sejak bulan Oktober 1945. Tentara Sekutu menginginkan supaya senjata-senjata yang diperoleh dari hasil pelucutan tentara Jepang dan berada di tangan para pemuda diserahkan kepada Sekutu. Tuntutan tersebut diikuti dengan dikeluarkannya dua ultimatum berikut ini. a. Ultimatum Pertama Ultimatum pertama dikeluarkan pada tanggal 21 November 1945 berisi pasukan Sekutu menginginkan agar TKR dan semua pejuang Indonesia di Bandung segera meninggalkan Bandung bagian Utara selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945 dengan alasan untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut. Tetapi ultimatum ini tidak dihiraukan oleh para pejuang RI sehingga saat itu sering terjadi insiden dengan pasukan Sekutu. b. Ultimatum Kedua Ultimatum kedua dikeluarkan pada tanggal 23 Maret 1946 berisi pasukan Sekutu menuntut agar para pejuang RI meninggalkan kota Bandung. Pada ulti¬matum kedua ini pemerintah RI menghiraukannya. Para pejuang Indonesia dan seluruh rakyat Bandung mau meninggalkan dan mengosongkan kota Bandung. Namun sebelum meninggalkan kota Bandung pejuang-pejuang RI melancarkan serangan umum ke arah kedudukan Sekutu dan membumihanguskan Bandung bagian Selatan dengan tujuan agar Bandung tidak diduduki oleh Sekutu. Peristiwa pembumihangusan kota Bandung inilah yang dinamakan Bandung Lautan Api dan diabadikan oleh Ismail Marzuki menjadi sebuah lagu yang berjudul “Halo-Halo Bandung”. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1981 Bung Tomo tokoh pejuang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945 – 1949) 69 3. Pertempuran Medan Area Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1981 Mr. Teuku Moh.Hasan. Berita mengenai proklamasi kemerdekaan RI baru sampai di Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 dibawa oleh Mr. Teuku Moh. Hasan sebagai gubernur Sumatra. Keterlambatan berita tersebut disebabkan sulitnya komunikasi dan sensor yang begitu ketat dari tentara Jepang. Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mendarat di Medan. Kedatangan pasukan Sekutu tersebut telah diboncengi pasukan NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan. Sikap pemerintah RI terhadap kedatangan pasukan Sekutu pada waktu itu sangat baik. Mereka memperkenankan pasukan Sekutu itu menempati beberapa hotel di Medan dan di beberapa daerah di Medan karena menghormati tugas mereka.
Pada tanggal 18 Oktober 1945 Inggris memberikan ultimatum kepada bangsa Indonesia agar menyerahkan senjatanya kepada Sekutu. Ultimatum tersebut memberikan peluang kepada tentara NICA untuk bertindak sewenang-wenang. Pada tanggal 1 Desember 1945 pasukan Sekutu memasang sejumlah papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (Batas resmi wilayah Medan) di berbagai sudut pinggiran kota Medan. Papan nama itulah yang membuat pertempuran di Medan dan sekitarnya dikenal dengan Pertempuran Medan Area. Selanjutnya pasukan Sekutu dan NICA bersama-sama melakukan aksi “pembersihan” terhadap unsur-unsur republik yang berada di kota Medan. Para pejuang Indonesia kemudian membalas aksi-aksi tersebut sehingga kota Medan menjadi tidak aman. Untuk menghadapi kekuatan Inggris maka pada tanggal 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi diadakan suatu pertemuan para komandan pasukan yang berjuang di Medan Area. Pada pertemuan ini berhasil dibentuk satu komando yang disebut Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. 4. Peristiwa Merah Putih di Manado Sejak akhir tahun 1945 pasukan Sekutu menyerahkan Sulawesi Utara kepada pasukan NICA. Mulai saat itu pasukan NICA bertindak sewenang-wenang kepada rakyat Sulawesi Utara. Tindakan NICA tersebut mendapat reaksi keras dari para pemuda dan para bekas anggota KNIL dari Indonesia yang mendukung RI (dikenal dengan nama Tangsi Hitam). Para pejuang itu kemudian membentuk Pasukan Pemuda Indonesia (PPI) yang dipimpin oleh Mayor Waisan. Pada pertengahan Januari 1946 PPI merencanakan untuk menyerang pasukan NICA. Namun rencana itu gagal setelah diketahui oleh NICA. Akibatnya para pemimpin PPI ditangkap dan dipenjarakan Belanda. Pada tanggal 14 Februari 1946 para pejuang PPI menyerbu markas NICA di Teling. Mereka berhasil membebaskan para pejuang Indonesia yang ditahan oleh Belanda dan menahan komandan NICA beserta pasukannya. Selanjutnya para pejuang Indonesia secara spontan mengambil bendera Belanda (Merah Putih Biru) yang berada di pos penjagaan dan merobek warna birunya dan mengibarkannya sebagai bendera Merah Putih. Bendera itu kemudian dikibarkan di markas Belanda di Tangsi Teling. Peristiwa itulah yang dikenal dengan nama Peristiwa Merah Putih di Manado. 5. Pertempuran di Ambarawa Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 20 November sampai 15 Desember 1945 antara pasukan TKR melawan pasukan Sekutu. Insiden bersenjata mulai timbul di Magelang dan meluas menjadi pertempuran ketika tentara Sekutu dan NICA membebaskan secara sepihak para interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa. Insiden ini berakhir pada tanggal 2 November 1945 setelah dilakukan perundingan antara Presiden Soekarno dan Brigadir Jenderal Bethel di Magelang. Sementara itu secara diam-diam pasukan Sekutu meninggalkan Magelang dan mundur ke kota Ambarawa yaitu pada tanggal 21 November 1945. Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letnan Kolonel M. Sarbini segera mengadakan pengejaran. Pada saat pengunduran itu tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Dalam pertempuran untuk membebaskan dua desa tersebut pada tanggal 26 November 1945 gugurlah Letnan Kolonel Isdiman Komandan Resimen Banyumas. Dengan gugurnya Letnan Kolonel Isdiman maka Kolonel Soedirman Panglima Divisi Banyumas mengambil alih pimpinan pasukan. Pada tanggal 12 Desember 1945 dalam waktu setengah jam pasukan TKR berhasil mengepung kedudukan musuh dalam kota. Kota Ambarawa dikepung selama 4 hari 4 malam. Pada tanggal 15 Desember 1945 pasukan Sekutu meninggalkan kota Ambarawa dan mundur menuju ke Semarang. Merdeka 1981 Peta Pertempuran Ambarawa. Sumber: 30 Tahun Indonesia Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945 – 1949) 71 6. Serangan Umum 1 Maret 1949 Setelah melancarkan agresi militernya yang kedua Belanda berhasil menguasai Yogyakarta (ibukota RI) dan melancarkan propaganda bahwa TNI sudah hancur. Untuk membuktikan bahwa TNI masih ada pemerintah RI melancarkan serangan untuk merebut kembali kota Yogyakarta. Serangan TNI ini dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret 1949.
]]>http://www.indokabana.com/blog/perebutan-batik-oleh-uni-hindia-belanda/feed0
DINAMIKA MASYARAKAT PRODUSEN BATIK
http://www.indokabana.com/blog/dinamika-masyarakat-produsen-batik?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=dinamika-masyarakat-produsen-batik
http://www.indokabana.com/blog/dinamika-masyarakat-produsen-batik#commentsFri, 13 Mar 2015 10:51:40 +0000<![cdata[indokabana batik]]></![cdata[indokabana><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]><![cdata[kain]]></![cdata[kain]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12137<![cdata[perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik-perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik dalam hubungan sosial (social relationships) kain batik motif flora fungsi kain batik berikut ini partai-partai politik yang dimaksud. memengaruhi sistem sosialnya termasuk di antaranya kelompok¬kelompok dalam masyarakat. b. mac iver mac iver mendefinisikan perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik sosial sebagai perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik-perubahan dinamisasi […]]]></![cdata[perubahan>Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik-Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik dalam hubungan sosial (social relationships) KAIN BATIK MOTIF FLORA FUNGSI KAIN BATIK Berikut ini partai-partai politik yang dimaksud. memengaruhi sistem sosialnya termasuk di antaranya kelompok¬kelompok dalam masyarakat. b. Mac Iver Mac Iver mendefinisikan Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik sosial sebagai Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik-Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik terhadap keseimbangan hubungan sosial. Sumber : Ensiklopedi Umum untuk Pelajar jilid 9 2005 .2 Selo Soemardjan. Bab 5 Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik Sosial Budaya 105 c. Samuel Koenig Samuel Koenig mengatakan bahwa Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik-Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia. d. Roucek & Warren Mereka mengatakan bahwa Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik sosial adalah Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik dalam proses sosial atau dalam struktur masyarakat. Dari definisi beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik sosial adalah Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik unsur-unsur sosial dalam masyarakat sehingga terbentuk tata kehidupan sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik dalam masyarakat dapat meliputi nilai-nilai sosial norma-norma sosial pola-pola perikelakuan organisasi lapisan-lapisan dalam masyarakat lembaga kemasyarakatan kekuasaan dan wewenang interaksi sosial dan lain sebagainya. KAIN BATIK GARUT KAIN BATIK GULUNGAN
Proses-proses pada Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri berikut ini. 1 Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat mengalami Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik baik secara lambat maupun cepat. 2 Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan itu akan diikuti dengan Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik-Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik pada lembaga-lembaga sosial lainnya. 3 Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik sosial yang berlangsung secara cepat akan mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri. 4 Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik-Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang struktural saja karena kedua bidang tersebut mempunyai hubungan timbal balik yang sangat kuat. 2. Bentuk-Bentuk Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik Sosial Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik-Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik sosial yang terjadi di masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik evolusi Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik revolusi Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik yang pengaruhnya kecil dan besar serta Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik yang direncanakan dan yang tidak direncanakan. a. Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik Evolusi Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik evolusi adalah Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik yang berlangsung lama dengan rentetan Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik terjadi dengan sendirinya tanpa ada tekanan terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena masyarakat berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keperluan¬keperluan keadaan-keadaan dan kondisi-kondisi baru yang timbul mengikuti pertumbuhan masyarakat. Pada umumnya Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik secara lambat terjadi pada unsur-unsur sosial yang menyangkut aspek ide dan keyakinan kebiasaan yang sudah terpola dalam kehidupan masyarakat. KAIN BATIK G KAIN BATIK GROSIR
Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik evolusi antara lain dicirikan dengan Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik seolah-olah tidak terjadi tanpa direncanakan berlangsung lambat dan umumnya tidak menimbulkan perpecahan (disintegrasi) dalam kehidupan masyarakat. Misalnya Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik stratifikasi atau pelapisan sosial pada masyarakat tradisional atau feodal menuju masyarakat modern. Pada masyarakat tradisional atau feodal keluarga bangsawan menduduki strata sosial yang tinggi. Namun seiring dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan zaman masyarakat mempunyai kebebasan dan kesempatan untuk bersekolah dan berusaha dalam bidang ekonomi bagi setiap orang sehingga orang biasa yang bukan keturunan bangsawan juga dapat menduduki strata sosial yang tinggi berikut pendidikan dan kekayaan yang diperoleh. Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik stratifikasi sosial dalam masyarakat tersebut umumnya terjadi dengan sendirinya menyesuaikan diri dengan kondisi baru sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan masyarakat. b. Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik Cepat (Revolusi) Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik revolusi adalah Perubahan dinamisasi masyarakat produsen batik yang berlangsung relatif cepat dan mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok
]]>http://www.indokabana.com/blog/dinamika-masyarakat-produsen-batik/feed0
DEMOKRASI INDONESIA MENGGUNAKAN KAIN BATIK
http://www.indokabana.com/blog/12134demokrasi-indonesia-menggunakan-kain-batik?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=12134demokrasi-indonesia-menggunakan-kain-batik
http://www.indokabana.com/blog/12134demokrasi-indonesia-menggunakan-kain-batik#commentsFri, 13 Mar 2015 10:30:16 +0000<![cdata[indokabana batik]]></![cdata[indokabana><![cdata[blog]]></![cdata[blog]]><![cdata[batik]]></![cdata[batik]]><![cdata[kain]]></![cdata[kain]]>http://www.indokabana.com/?post_type=blog&p=12134<![cdata[pengertian terpimpin oleh presiden soekarno ditafsirkan sebagai terpimpin mutlak oleh penguasa. presiden soekarno menganggap presiden pemerintahan periode kain batik elegan kain batik emboss dalam periode ini sistem pemerintahan yang dijalankan adalah demokrasi terpimpin. demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang berdasarkan pada sila ke-4 pancasila sumber: 30 tahun indonesia merdeka jilid 2 1988 gambar 4.5 presiden soekarno […]]]></![cdata[pengertian>Pengertian terpimpin oleh Presiden Soekarno ditafsirkan sebagai terpimpin mutlak oleh penguasa. Presiden Soekarno menganggap presiden
Dalam periode ini sistem pemerintahan yang dijalankan adalah Demokrasi Terpimpin. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang berdasarkan pada sila ke-4 Pancasila Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Jilid 2 1988 Gambar 4.5 Presiden Soekarno sedang membacakan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 di Istana Merdeka. Bab 4 Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 89 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Namun pada kenyataannya Demokrasi Terpimpin tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin menyimpang dari arti sebenarnya sebab yang menjadi pemimpin demokrasi bukan lagi Pancasila melainkan sang pemimpin sendiri (presiden). Pengertian terpimpin oleh Presiden Soekarno ditafsirkan sebagai terpimpin mutlak oleh penguasa. Presiden Soekarno menganggap presiden menjadi penguasa dan pemimpin tertinggi di dalam negara sehingga demokrasi yang dijalankan tidak lagi didasarkan keinginan luhur bangsa Indonesia tetapi lebih pada keinginan dan ambisi politik dari pemimpinnya sendiri. Berikut ini beberapa kebijaksanaan yang diambil pemerintah selama Demokrasi Terpimpin. a. Pembentukan MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) Berdasarkan Penpres No. 2 Tahun 1959 maka dibentuklah Majelis Per-musyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang anggota-anggotanya ditunjuk dan diangkat oleh presiden. Adapun tugas MPRS yaitu menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara. b. Pembentukan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara) DPAS dibentuk berdasarkan Penpres No. 3 Tahun 1959 dan diketuai oleh Presiden Soekarno. Dewan ini berkewajiban memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan berhak mengajukan usul kepada pemerintah (pasal 16 ayat 2 UUD 1945). Dalam sidangnya pada bulan September 1959 DPAS mengusulkan kepada pemerintah agar pidato presiden tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita” dijadikan Garis-garis Besar Haluan Negara dan dinamakan Manifesto Politik RI (Manipol). Presiden Soekarno menerima dengan baik usul DPAS tersebut. Pada sidangnya tahun 1960 MPRS dengan Ketetapan MPRS No. 1/MPRS/1960 menetapkan Manifesto Politik itu menjadi Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Dalam ketetapan itu diputuskan pula bahwa pidato presiden tanggal 17 Agustus 1960 dengan judul “Jalannya Revolusi Kita” dan pidato presiden tanggal 30 Septem¬ber 1960 di muka Sidang Umum PBB yang berjudul “Membangun Dunia Kembali (To Build The World New)” merupakan pedoman-pedoman pelaksanaan Mani¬festo Politik. c. Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR-GR Pembubaran DPR hasil Pemilu tahun 1955 disebabkan oleh adanya penolakan terhadap Anggaran Belanja Negara Tahun 1960 yang diajukan oleh pemerintah. Pada tanggal 24 Juni 1960 Presiden Soekarno membentuk DPR-GR (Dewan Perwakilan Rakyat – Gotong Royong). Istilah “Gotong Royong” diberikan oleh Presiden Soekarno dengan maksud agar dalam dewan perwakilan tercipta suasana gotong royong. Seluruh anggota DPR-GR ditunjuk oleh Presiden Soekarno. Oleh karena itu DPR-GR sudah pasti mengikuti kehendak serta kebijakan pemerintah. Berikut ini adalah tugas DPR-GR . 1) Melaksanakan Manifesto Politik. 2) Mewujudkan amanat penderitaan rakyat. 3) Melaksanakan demokrasi terpimpin.
KAIN BATIK EMBOSS PEKALONGAN TENAR SEMASA DEKRIT PRESIDEN
Setelah dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kekuatan politik berada di tangan Presiden Soekarno dengan TNI AD dan PKI di sampingnya. PKI yang mempunyai strategi menempel pada Presiden Soekarno secara sistematis berusaha memperoleh citra sebagai Pancasilais dan yang mendukung ajaran¬ajaran Presiden Soekarno yang menguntungkannya. Salah satu ajaran Soekarno yang menguntungkan PKI adalah ajaran Nasakom (Nasionalis Agama dan Komunis) karena menempatkannya sebagai unsur yang sah dalam pergerakan nasional dan dalam konstelasi politik Indonesia. Usaha-usaha untuk membentuk Kabinet Gotong-Royong pada tahun 1960 mendapat tantangan dari golongan agama dan pimpinan TNI AD. Namun Presiden Soekarno memberi angin kepada PKI dengan memberikan mereka kedudukan dalam DPR-GR dan DPA serta dalam pengurus besar Front Nasional dan pengurus Front Nasional Daerah. Melihat hal itu TNI AD berusaha mengimbanginya dengan mengajukan calon-calon yang lain. Namun upaya pimpinan TNI AD tersebut menemui kesulitan karena Presiden Soekarno tetap memberikan dukungan yang besar terhadap PKI dalam segala hal. Perlindungan Soekarno terhadap PKI terlihat ketika TNI AD mensinyalir adanya tindakan-tindakan pengacauan di berbagai daerah di Indonesia dan TNI AD berdasarkan Undang-undang Keadaan Bahaya mengambil tindakan-tindakan pengawasan terhadap PKI tetapi Presiden Soekarno tidak menyetujui hal itu dan memerintahkan agar segala keputusan itu dicabut kembali. Dengan demikian berkat sikap Presiden Soekarno yang selalu memberi dukungan terhadap PKI maka PKI semakin bersikap ofensif. Jadi dapat dikatakan bahwa sejak munculnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 perkembangan politik di Indonesia diwarnai pertentangan antara PKI dan TNI AD yang berakhir dengan peristiwa di Lubang Buaya. Pada tanggal 30 September 1965 malam hari PKI melakukan pembunuhan terhadap para jenderal. Peristiwa itu dinamakan peristiwa Gerakan 30 Sep-tember atau lebih dikenal dengan G 30 S/PKI. Gerakan secara fisik/militer didalangi oleh Lelkol Untung Sutopo Komandan Batalyon I Resimen Cakrabirawa. Gerakan tersebut mulai bergerak dini hari tanggal 1 Oktober 1965; dan dipusatkan di desa Lubang Buaya sebelah Selatan pangkalan Halim Perdanakusuma. Untuk lebih jelasnya materi ini akan dibahas lebih lengkap pada bab 12. 4. Kebijakan Politik Luar Negeri dan Berbagai Bentuk Penyimpangannya Dalam sejarah Indonesia politik luar negeri bebas aktif tidak selalu dijalankan secara konsekuen. Semasa perang kemerdekaan politik luar negeri bebas aktif dijalankan bangsa Indonesia secara konsisten sehingga berhasil mengundang simpati dunia internasional untuk mendukung kedaulatan Indonesia. Bab 4 Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan (1950 – 1966) 91 Pada masa Demokrasi Liberal Indonesia sempat condong ke Blok Barat. Hal itu dilakukan pada masa Kabinet Sukiman yaitu ketika Ahmad Subardjo mengadakan pertukaran surat dengan Dubes Amerika Serikat Merle Cochran dalam rangka mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat berdasarkan Mu-tual Security Act (MSA). Selanjutnya sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Indonesia berbalik condong ke Blok Timur. DEMOKRASI TERPIMPIN MENGGUNAKAN KAIN BATIK EMBOS KAIN BATIK ETNIK KAIN BATIK ENCIM PEKALONGAN DALAM MEMERINTAH
Bahkan pada masa Demokrasi Terpimpin banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap politik luar negeri. Apa saja bentuk penyimpangannya? Berikut ini kita akan membahasnya. a. Politik Luar Negeri Nefo Oldefo Pada masa Demokrasi Terpimpin politik luar negeri bebas aktif tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Sebagai penggantinya bangsa Indonesia melaksanakan politik luar negeri Nefo Oldefo. Landasan politik Nefo Oldefo adalah pembagian kekuatan politik dunia yaitu Old Established Forces (Oldefo) dan New Emerging Force (Nefo). Indonesia sebagai negara yang anti kapitalis termasuk dalam Nefo bersama dengan negara¬negara komunis. Hubungan antara Indonesia dengan Amerika Serikat dan negara Blok Barat lainnya pada waktu itu semakin renggang karena Blok Barat bersifat pasif terhadap masalah pembebasan Irian Barat. Sikap anti Barat juga berkembang ke masalah Malaysia. Sebaliknya hubungan Indonesia dengan Blok Timur semakin erat karena Uni Soviet memberikan kredit kepada Indonesia dalam pembelian senjata dan perlengkapan angkatan perang. Selain itu Indonesia juga mengadakan hubungan bilateral dengan negara-negara penganut komunis. Misalnya dengan dibukanya Poros Jakarta – Peking (Indonesia dan RRC) dan Poros Jakarta – Pnom Penh – Hanoi – Peking – Pyongyang (Indonesia – Kamboja -Vietnam Utara – RRC – Korea Utara). Dalam pelaksanaan politik Nefo Oldefo Presiden Soekarno memperkenalkan politik mercusuar. Politik mercusuar ini merugikan masyarakat karena memerlukan dana yang sangat besar sehingga kedudukan rakyat semakin terdesak dan kemiskinan merajalela. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem politik luar negeri yang dilakukan pada masa Demokrasi Terpimpin telah menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945. b. Konfrontasi Terhadap Malaysia Pada tahun 1961 muncul rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia yang terdiri atas Persekutuan Tanah Melayu Singapura Serawak Brunei dan Sabah. Rencana ini ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap bahwa Malaysia adalah suatu proyek neokolonialis Inggris yang membahayakan revolusi Indonesia serta mengancam eksistensi Nefo di Asia Tenggara. Keberatan lain juga disampaikan oleh Filipina yang mengklaim daerah Sabah sebagai wilayah negaranya. Alasan Filipina yaitu wilayah itu dulunya hanya disewakan oleh Sultan Sulu kepada Inggris sehingga wilayah itu harus dikembali¬kan kepada Filipina. Untuk menyelesaikan permasalahan ini maka dilakukan beberapa usaha berikut ini. 1) Atas inisiatif Filipina pada tanggal 9 – 17 April 1963 diadakan konferensi wakil menteri luar negeri Indonesia Malaya dan Filipina. Konferensi ini membicarakan masalah rencana pembentukan Federasi Malaysia. 2) Pada tanggal 31 Mei – 1 Juni 1963 PM. Malaya Tengku Abdul Rahman mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno di Tokyo. Dalam pertemuan tersebut PM. Tengku Abdul Rahman menyatakan kesediaannya untuk membicarakan dengan Presiden RI dan Filipina. 3) Pada tanggal 1 – 11 Juni 1963 diadakan konferensi menteri-menteri luar negeri Indonesia Malaysia dan Filipina di Manila. Ketiga pertemuan tersebut memberikan kesan seolah-olah semua pihak yang ber¬kepentingan atas rencana pembentukan Federasi Malaysia itu telah menunjukkan kemauan baik untuk memecahkan masalah yang telah menjadi sumber sengketa tersebut. Namun dalam kenyataannya tidak seperti yang diharapkan. Pada tanggal 9 Juli 1963 PM. Tengku Abdul Rahman menandatangani dokumen tentang pembentukan Federasi Ma¬laysia yang akan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 1963. Oleh pemerintah Indonesia sikap PM. Malaya dianggap sebagai satu tindakan unilateral yang beritikad buruk dan menyimpang dari pengertian bersama yang telah dijalin dalam pertemuan Tiga Menteri Luar Negeri di Ma¬nila. Meski demikian Indonesia tetap menghadiri pertemuan kepala pemerintahan di Manila pada tanggal 31 Juli – 5 Agustus 1963. Dalam pertemuan tersebut telah dihasilkan tiga dokumen yaitu Deklarasi Manila Persetujuan Manila dan Komunike Bersama. Selain itu ketiga kepala pemerintahan juga menyetujui bahwa dalam rangka mempererat kerja sama antara ketiga negara mereka membentuk Maphilindo sebagai forum guna memecahkan berbagai masalah yang menyangkut kepentingan ketiga negara dengan jalan diplomasi. Menyangkut keterlibatan PBB dalam masalah Federasi Malaysia maka Sekjen PBB menunjuk delapan anggotanya untuk menjadi misi PBB tentang masalah Malaysia di bawah pimpinan Lawrence Michelmore. Namun sebelum misi PBB menyampaikan hasil laporannya pemerintah Malaya telah memproklamasikan Federasi Malaysia pada tanggal 16 September 1963 tidak seperti rencana semula 31 Agustus 1963. Peristiwa itulah yang mengawali konfrontasi Indonesia ke Malaysia. Berikut ini langkah-langkah yang diambil pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan konfrontasi terhadap Malaysia. 1) Pada
]]>http://www.indokabana.com/blog/12134demokrasi-indonesia-menggunakan-kain-batik/feed0
Kami adalah sebuah organisasi hukum yang diciptakan untuk membantu Orang-orang yang membutuhkan bantuan, seperti bantuan keuangan.
Jadi jika Anda atau Anda berada dalam kesulitan keuangan di kekacauan keuangan, dan Anda perlu uang untuk memulai bisnis Anda itu sendiri, atau Anda membutuhkan pinjaman untuk melunasi utang atau membayar Tagihan Anda, memulai bisnis yang baik, atau telah meminjam Kesulitan lebih dari bank lokal, hubungi kami hari ini
lurik hijau lurik hijau Kami menjual baju lurik hijau dengan bungan dengan kesan modern Jika mengnginkan kain baju batik warna cerah dengan kualitas bagus dan harga murah Klik Disini Jika mengnginkan kain baju batik warna cerah dengan kualitas bagus dan harga murah Klik Disini Jika mengnginkan kain baju batik warna cerah dengan kualitas bagus dan harga murah Klik Disini baju lurik hijau baju lurik hijau baju lurik hijau ada bunganya jual murah lurik hijau surjan lurik jogja solo – pusat jual blangkon, grosir dan eceran 11 Mei 2015 – Baju lurik atau sorjan pakaian khas jawa terbuat asli dari kain tenun, Tersedia berbagai ukuran dari mulai yang terkecil untuk anak bayi sampai … Jual Baju Lurik / Surjan / Jawa Anak – Grosir Pasar Klewer … 16 Apr 2015 – Jual Baju Lurik / Surjan / Jawa Anak, Baju Surjan / Lurik dengan harga Rp 35.000 dari toko online Grosir Pasar Klewer Solo, Solo. Cari produk … Gambar untuk jual baju lurik soloLaporkan gambar Hasil ...
dress lurik modern dress lurik modern dress lurik modern dress lurik modern Jika mengnginkan kain baju batik warna cerah dengan kualitas bagus dan harga murah Klik Disini Jika mengnginkan kain baju batik warna cerah dengan kualitas bagus dan harga murah Klik Disini Jika mengnginkan kain baju batik warna cerah dengan kualitas bagus dan harga murah Klik Disini dress lurik modern dress lurik modern dress lurik modern dress lurik modern warna kuning dress lurik modern warna kuning dress lurik modern warna kuning dress lurik modern warna kuning dress lurik modern warna kuning dress lurik modern warna kuning dress lurik modern warna kuning dress lurik modern warna kuning model baju batik lurik | Batik Tulis with the Highest Quality batik-tulis.com › Model Baju Batik Wanita Modern Terbaru Semua Kategori, Batik Cap, Batik Tulis, Kain Batik, Blog, Baju Batik, Batik Sarimbit. Home » Model Baju Batik Wanita Modern Terbaru » model baju batik lurik … Dress Lurik Archives – Anisa Shop | L...
Kami adalah sebuah organisasi hukum yang diciptakan untuk membantu
BalasHapusOrang-orang yang membutuhkan bantuan, seperti bantuan keuangan.
Jadi jika Anda atau Anda berada dalam kesulitan keuangan di
kekacauan keuangan, dan Anda perlu uang untuk memulai bisnis Anda
itu sendiri, atau Anda membutuhkan pinjaman untuk melunasi utang atau membayar Tagihan Anda, memulai bisnis yang baik, atau telah meminjam
Kesulitan lebih dari bank lokal, hubungi kami hari ini
E-mail:
asoplclimiteds@gmail.com
Aplikasi pinjaman berupa:
Nama: _________
Alamat: _________
Negara: _________
Pekerjaan: _________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: __________
Tujuan: _________
pinjaman duration__________
Penghasilan bulanan: _________
Telepon: _________
Silahkan hubungi kami melalui e-mail
E-mail kami: asoplclimiteds@gmail.com